09 : the way to hate you

4.4K 650 109
                                    

jake memegangi kepalanya yang sedikit benjol. habis dihantam kepalan tangan taehyun, salah siapa kemarin mendramatisir keadaan. cuma ketiban motor pas telfon suaranya kayak orang mau sekarat. niatnya cuma mau ngerjain alhasil dia yang kena amuk.

hari ini sedang senggang. artinya ia hanya mengurus jadwal kuliah saja, ya paling nanti meet up sama anak acara sebentar buat bahas progress proker sampai mana.

buktinya ia sekarang sudah nangkring di kantin teknik bersama taehyun. habis matkul langsung cabut. sambil duduk anteng di bangku dan menumpukan tangan di meja, ada laptop dan kalkulator berserakan di hadapannya. iya, sambil nyicil tugas. biasanya dia ini orang deadliner, tapi semenjak ada proker umum jake jadi agak rajin takut keteter katanya.

"sorry," taehyun meletakkan satu gelas pop es dihadapan jake sebagai tanda minta maaf karena sudah memukul kepalanya hingga membenjol. bahkan bekasnya belum hilang, "lagian lo drama banget sih,"

"lo yang panikan." ucap jake tanpa mengalihkan perhatian dari laptop. rumus-rumus akuntansi jadi fokusnya.

di depannya taehyun menepuk jidat agak keras, "lupa, flashdisk gue ketinggalan di lab. gue ambil dulu dah." tanpa persetujuan si lawan bicara pemuda informatika itu langsung berlari keluar kantin.

jake mah bodoamat, langsung menyedot rakus pop es taro dari taehyun dan kembali fokus ke tugasnya. kupingnya ia colok menggunakan earphone, paling enak memang kalau berkutat dengan angka ditemani lagu ambyar dari mbak happy asmara.

fokus banget sebelum ada seseorang yang mengambil tempat duduk disampingnya. persis disampingnya. membuatnya berjengit mengira bahwa itu orang asing.

"hai, jake."

"oh hai, kak sungchan. kok bisa disini?" tanya jake sambil melepas earphone nya.

"saya sipil, jake."

jake membulatkan mulutnya, "calon kuli ya." ujarnya jenaka diikuti tawa ringan diakhir kalimat.

"hahaha stereotip basi, tapi kalau kamu yang bilang mah nggak apa-apa."

"loh iya kan? ngaduk semen sama ngecor jalan."

"jangan macam-macam sama anak sipil, nanti diculik dijadiin tumbal proyek loh."

"jangan gitu lah kak. nanti kalau saya jadi tumbal berkurang populasi orang tampan di dunia ini."

"kamu lucu banget." ujar sungchan tanpa sengaja tangannya sudah bermain di surai jake.

si pemilik surai diam saja karena saat ini ia kembali berkutat dengan laptopnya. selesaikan sedapatnya selagi sempat.

"ekhm!"

kedua orang itu menengok kala deheman seseorang menginterupsi. sunghoon berdiri tepat di hadapan sembari menarik kursi dan mendudukkan dirinya tepat di hadapan jake.

"siang bro." sapa sungchan.

"siang bang." jawab sunghoon singkat. namun matanya tertuju pada tangan si ketuplak yang masih asik bertengger di puncak kepala jake.

sunghoon nggak mau tau urusan mereka. tapi ada hal yang membuatnya penasaran, sedekat apa sih mereka sampai berani sentuh-sentuh kepala segala? merusak pemandangan.

"bang sungchan ngapain disini?"

"acara katanya mau rapat, nyimak dong."

"ini rapat internal divisi."

"ya kan gue ketuplak, hoon. nggak masalah lah."

"maaf, tapi ini internal. ada saatnya besok ketuplak, panitia eksekutif, sama kadiv rapat sendiri."

pengabdi mantan | sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang