03 : pertemuan di sebuah proker

6.1K 747 49
                                    

mengernyit nggak suka. jake memalingkan mukanya, "nggak." tolaknya tegas.

dia sudah cukup sibuk dengan kuliah, tugas dan part timenya di malam hari. dan ini ketuanya ada-ada aja datang ke sekretariat ranggon cuma buat nunjuk dia maju di proker umum solidaritas.

"gue nggak nyuruh lo milih sih, jake. tapi harus, nama lo udah tercantum di dalam daftar panitia proker bareng minju sama junho." ujar beomgyu, ketua ukm ranggon sastra hybe university tahun jabatan 2020/2021.

"apa? tidaaaaaak!"

"oke sip, besok kumpul di halaman gedung sekre, tuh di depan jam setengah tujuh ya. abis maghrib."

"heh, nggak bisa gitu dong bang." protes jake, "masa gue sih, lo yakin?"

"iya. yakin pake banget."

"sumpah, gue akhir-akhir ini lagi sibuk banget bang."

"jake," beomgyu menatap jake intens hingga menimbulkan debaran kesal, "plis ngga usah protes karena yang sibuk nggak lo doang. gue sama winter mau nyiapin semnas, yedam, jiyoon sama lucy lagi bikin program kerjasama sama kampus luar, somi lagi ikut rapim sama bem dpm. yang bisa diandelin ya tinggal lo, junho sama minju. gue nggak bisa lagi kalau suruh milih orang karena nggak ada yang kompeten. lo lihat dong grup BPH sepi, kalau gue nanya yang lain pada ngilang. ditunjuk langsung pada berlomba-lomba ngajuin alasan. selama ini gue lihat yang kerja keras kalau ada proker ya cuma beberapa termasuk lo. plis bantuin gue jake, nggak enak jadi ketua, sumpah."

perkataan beomgyu yang penuh dengan nada memelas sedikit banyak bikin jake ingin leleh. tapi gimana dong, dia juga lagi mager ikut proker apapun. duh, jadi nyesel selama ini dia aktif mulu dalam berpartisipasi di segala program kerja.

"tapi lo emang harus mau sih, nggak mau pun tetap gue paksa."

baru aja jake ingin luluh, tapi nada ngeselin beomgyu balik lagi. hah, jadi malas.

"lo ngajuin nama gue tanpa bilang dulu, apa ini? demokrasi di kudeta. ingat bang, gue masih warga negara yang mempunyai hak suara."

"halah, minta pendapat lo juga kelamaan karena pasti nggak bakalan mau. see? udah gue ajuin pun lo masih bacot apalagi kalau nanya dulu. nggak ada yang mau maju pasti."

"sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi konstitusi negara, kita harus berpegang teguh pada pancasila dalam ayat empat. yaitu kerakyatan yang dipimpin olehㅡ"

"udah, nggak usah banyak drama. lo maju atau sertifikat teater lo di kompetisi bulan lalu nggak keluar?"

ah, nggak seru. beomgyu ancaman nya sertifikat seakan tau kelemahan jake. iyalah, jake tanpa sertifikat berarti harus bersiap merogoh kantong buat bayar kuliah. dia kan selama ini gratis ukt karena kemampuan teaternya yang ngasilin duit. lumayan uang yang lain buat bayar kost.

dan dia bukan nggak mau, tapi memang keadaannya sedang menurun. lagian ngapain sih solidaritas ormawa harus bikin acara festival? bikin nambah beban aja.

sebenarnya jake bukan tipe orang yang kalau dikasih banyak tugas suka ngeluh. tapi kali ini memang semangat hidupnya sedang di titik terendah. banyak yang harus dipikir dan dia lakuin di luar kampus.

"beneran nggak mau? yaudah, siap-siap bilang ke keuangan kalau sertifikat lo nggak keluar."

jake akhirnya ngalah, "ah tai lo bang, iya sini gue yang maju!"

beomgyu langsung ngakak, sambil menepuk bahu jake berulang kali, "begitu dong bestie, ayok tos dulu."

namun laki-laki itu malah berdiri, menyangklong tasnya, "tidak. gue mau presentasi statistik, bye."

pengabdi mantan | sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang