langit senja jadi penanda. sore itu mahasiswa laki-laki bernama akhir hanggoro tengah mengumpat sepulang dari kegiatan rutinnya sebagai budak akademik.
memang beberapa hari ini ia lebih sering mengeluarkan kata-kata kotor dari mulutnya. baginya, misuh adalah healing terbaik untuk melepaskan segala beban pikiran selain suara merdunya mbak nella.
dan anjingnya lagi, kali ini ada sesuatu yang menambah beban hidupnya kala membuka chat room divisinya,
menghela nafas gusar, jake akhirnya ngalah. meski menjawab seadanya karena memang akhir akhir ini ia jarang buka wa kalau nggak penting penting amat. sumpah, hatinya lagi sumpek. tugas kuliah yang selesai satu tumbuh satu juta, masalah kerjanya yang sedang kacau, apalagi tadi pagi abangnya menelepon katanya lagi dalam masa mencari kerja. iya, sang abang ternyata berhenti dari pekerjaannya karena suatu alasan.
itu artinya jake harus lebih produktif lagi. setelah kemarin sebar proposal bareng jay hampir kelar kini tambah lagi beban baru. dan parahnya ia harus lembur bersama orang yang sedang dalam tahap ia hindari.
"gusti! salahku opo!" teriaknya seakan membuang segala kesialan.
sunoo yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepala sampai menatap begidik. jake yang berdiri di balkon depan dengan teriakan menggema. lihat, bahkan ibu-ibu depan kost yang asik berkerumun saja sampai menengok.
"kenapa sih, no?" tanya heeseung yang juga menatap heran.
yang lebih muda mengendikkan bahu. lalu lanjut berjalan ke kamarnya. jake kalau lagi gila suka berbuat aneh-aneh. menyeret sunoo untuk diajak kebut-kebutan misalnya.
"sunoo! jalan kuy!"
tuh kan.
baru saja langkah sunoo sampai di depan tangga sudah merasakan hawa nggak enak.
"ayo maniez, nanti kakak jajanin."
"sori kak, tugas gue banyak. taulah semester dua tuh lagi dalam tahap merintis."
"merintis apa coba."
"merintis masa depan lah. gue adalah orang yang sangat berdedikasi pada ip, nggak kayak kak jaki yang IP-nya dibawah 3,5 semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
pengabdi mantan | sungjake
Fanfic"gimana gue bisa move on kalau bentukan lo aja kayak gini?"