"siang ini panas ya, cocok buat gibah." jay mengibaskan rambutnya sembari melepas jaket, "wah gila, feb ceweknya cakep-cakep euy!"
jake memandang jengah, "emang anak feb bening-bening, kedua fisip. baru tau lo?"
"enggak sih. secara pacar gue juga anak feb. nggak kalah bening sama mereka." ujar jay percaya diri sambil membayangkan si imut jungwon.
tak!
satu susu kotak keluar dari saku jay, diletakkan di atas meja semen, membuat jake mengernyit heran. kali ini bukan di kantin teknik melainkan di sebuah bangku bawah pohon dekat taman depan feb. otaknya agak lelah setelah 2 sks disuruh menghitung alokasi biaya overhead pabrik beserta kawan-kawannya.
"kenapa susu kotak?" tanya jake.
jay dihadapannya ikut mengambil tempat duduk, "sunghoon pernah cerita kalau lo sukanya itu." lantas pemuda arsitektur itu mengeluarkan satu lagi dari kantongnya, "sama ini. kata sunghoon setiap malam rabu jadwal lo kerja, pasti tadi pagi nggak sempet sarapan."
satu bungkus roti sobek rasa coklat jake terima, "makan dulu. mentang-mentang anak kos jangan sampai sakit lambung."
"gratis kan?"
"bayar lah."
jake berdecih sebal, "emang sunghoon nggak ngasih tau lo kalau gue sukanya gratisan?"
"hahaha bercanda, anjing."
"makasih."
meraih roti sobek dihadapannya, jake memilih untuk makan dulu. hafal benar si sunghoon sama kebiasaannya yang suka lupa sarapan kalau hari rabu. ya mau bagaimana lagi? dia setiap pulang kerja langsung molor sebentar, bangun-bangun mepet jam kuliah. langsung mandi lalu berangkat kampus karena setiap rabu kuliahnya di jam pagi.
"lo nggak ada jam kuliah?" tanyanya pada jay.
"hari ini sore doang. cuma 3 sks, gampang."
niatnya setelah ini jake ingin langsung pulang dan melanjutkan lagi tidurnya. karena nanti sore ia akan membuat mind mapping bersama kelompok di rumah teman sekelasnya. ah, makin hari tugas makin nggak ngotak. semakin dekat dengan semester lima tingkat kesehatan mental semakin terganggu.
tapi niat semula itu batal saat jay mengirimkan chat padanya untuk bertemu di feb. dan berakhirlah mereka disini.
"oh ya, kenapa tiba-tiba ngajak ketemu?" tanya jake.
"oh iya." jay membenarkan posisi duduknya. rasanya ia sudah lama bercakap berdua dengan jake begini. terakhir tentu saja ketika proker lalu, "tentang pertanyaan lo semalam. ayo kita gibah."
jake menaikkan alis.
"natasha, you ask me about her."
oh. nama yang membuatnya penasaran setengah mati. lupakan statusnya dalam hidup sunghoon, ia hanya sekedar ingin tau.
"sunghoon bilang apa soal dia ke lo?" tanya jay.
tampak berpikir sebentar, jake menjawab, "dia kangen banget sama natasha, katanya natasha itu dunia indah yang dia rindukan. yang itu lho, pas pagi-pagi dia mabok."
"lo cemburu?"
"enggak."
"bohong sih."
"harus banget lo tanya begitu? status gue sama sunghoon saat ini bukan buat saling bisa cemburu ya, bangsat!"
jay ngakak. lalu berpikir, tampak menyiapkan kata. kalau saja di kampus tidak ada larangan merokok, mungkin saja sekarang ia sudah menyiapkan beberapa batang untuk ia sulut sembari mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
pengabdi mantan | sungjake
Fanfiction"gimana gue bisa move on kalau bentukan lo aja kayak gini?"