jake menatap box panjang berisi brownies tersebut dengan bibir terkembang. kebetulan dia belum makan, biasa anak kos suka molor molor kalau makan.
namun bukan itu alasan utama jake malam ini. dengan jaket denim dan kaos putih serta jeans hitam yang melekat pada badannya, ia tengah menunggu seseorang untuk sekedar keluar mencari batagor di dekat kampus.
nggak kok, janjinya sunghoon tempo hari malam ini mereka akan keluar untuk menemani lelaki itu ke sebuah jasa maket miniatur di jatiluhur sebagai sumber referensi tugas. jake yang kebetulan nganggur iya-iya saja. bukan menganggur, tepatya ia merengek pada teman kerjanya untuk mengganti shift semalam supaya hari ini bebas.
katanya usai isya, tapi kini hingga jam setengah sembilan si pemuda arsitektur itu belum juga menampakkan batang hidungnya.
"cie, yang nungguin mantan buat malam rabuan." cibir sunoo dengan wajah ngeselinnya. si mata rubah itu bersandar pada kusen pintu sembari tersenyum jahil, "bau bau nggak jadi nih kayaknya."
jake mendelik sinis, "iri aja lo kampret!"
"dih siapa yang iri? gue juga mau keluar kok."
menelisik tampilan sunoo yang necis kini membuat jake beneran ingin tahu, "mau kemana?"
"kepo."
tak lama muncul heeseung dengan celana pendek dan kaos oblong membawa kunci motor di jari tangan dengan diputar putar, "ayo, no."
si pemuda mata rubah langsung mengekor layaknya anak dengan induk.
"mau kemana sih?" tanya jake sekali lagi.
"ke indomaret mau beli baygon sama rinso." jawab heeseung sambil mengeluarkan motornya, "nih si bocah minta ikut katanya mau beli mi samyang." tunjuknya pada sunoo yang sudah naik ke boncengan.
"mau coba mukbang gue."
"mukbang.. mukbang, besok aja lo mencret nangis-nangis."
cibiran heeseung bagaikan angin lalu. sunoo mana pedul, pemuda itu langsung memeluk yang lebih tua dengan wajah sok manja. lalu tanpa menghiraukan wajah keruh jake, scoopy coklat itu langsung melaju meninggalkan kos.
namun belum suara scoopy itu hilang muncul lagi yeonjun dengan terburu. pakaiannya yang rapi dan wangi membuat jake tak dapat menahan rasa keponya.
"mau kemana bang?"
"jadwal ngapel, biasa." jawab si tetua santai kemudian memakai helmnya, "dek, lo kalau mau pergi kunci aja pintunya." ujarnya sebelum keluar bersama motor besarnya.
semua orang keluar. kos sepi. maka yang jake lakukan hanyalah berdiam diri di depan teras sambil nyemil brownies dari sungchan sembari menunggu sunghoon. ia gabut, padahal tugasnya banyak. namun bukan itu yang menjadi sumber gelisahnya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
pengabdi mantan | sungjake
Fanfiction"gimana gue bisa move on kalau bentukan lo aja kayak gini?"