bruk!
jake menelungkupkan kepalanya di meja. memejamkan matanya barang sejenak. serius, dia ngantuk. bahkan tadi hampir terlelap di kelas ekonomi makro kalau saja dosennya tidak melempar pertanyaan padanya.
"kenapa, sob?" tanya taehyun sambil menyedot boba nya.
"ngantuk."
"begadang lo ya? balapan sama siapa? menang?"
jake berdecih, enggan menjawab. karena matanya benar-benar nggak bisa diajak kompromi. kemarin dia lembur dua shift sampai tadi pagi.
siapa bilang dia bisanya cuma balapan dan ugal-ugalan aja? buktinya cowok itu juga mengambil part time dari waktu malam hingga pagi. mengambil tiga hari dalam seminggu.
plak!
"jaki kan kerja bodoh! emang lo kerjaannya nge game tiap malam? sampai mata lo melotot kayak orang autis." kai melemparkan gumpalan tisu hingga tepat mendarat di pelipis taehyun.
"mata shamming, nggak like."
"jijik sumpah."
"lagian lo kenapa sih anak negeri kok mainnya kesini?"
kai merebut boba taehyun dan meminumnya rakus, hingga tersisa satu garis, "gue udah selesai kelas. yaudah kesini males pulang. sekalian lihat, gimana sih kuliah nya anak swasta?"
"yang namanya kuliah dimana aja ya belajar. masa iya anak negeri belajar tekun anak swasta diajarin tawuran. jujur, lo kesini mau malakin gue kan?"
kai meringis, "iya hyun. jajanin dong. sekalian pajak jadian lo sama kak beomgyu."
"setan emang, kai!"
jake menegakkan badan, "jajanin gue juga dong, hyun. laper nih."
"si anying! giliran dengar orang mau traktiran aja langsung bangun."
"katanya sohib, masa traktir doang nggak mau."
"nah ini baru temen gue." kai dan jake saling tos.
taehyun mendesah malas, namun begitu tetap mengeluarkan dua lembar uang warna merah, "nih, jajan dah berdua. habisin udah habisin.."
kedua manusia lainnya tersenyum menang. bangga banget punya teman kaya raya dan dermawan macam taehyun. kelihatannya aja taehyun itu kumel dan sederhana, cuma dua setan itu aja yang tau bagaimana sejatinya.
kantin teknik siang ini lumayan ramai. namun nggak menyurutkan semangat kai dan jake untuk terus berkeliling mau jajan apa. dua laki-laki dengan perbedaan tinggi badan yang amat kontras, kalau dilihat dari belakang pasti gemes banget.
memang dua orang ini dari pagi sudah janjian mau nyamperin taehyun ke fakultas teknik, selain mau nagih pajak, jake juga mau ngajak mereka jalan sabtu nanti. emang hobinya ketiga manusia ini mblayang terus, apalagi jake. kayanya jakarta dan pinggir-pinggirnya sudah katam dia jelajahi.
setelah lima belas menit mengantri, akhirnya yang pertama mereka pesan adalah pop es, minuman internasional. namun begitu berbalik tak sengaja jake menyenggol seorang perempuan. pop esnya tumpah, namun beruntung mengenai celananya sendiri.
"eh, aduh mbak maaf. saya nggak sengaja. " ujarnya panik.
jake nggak kenal siapa gadis ini karena ia bukan anak teknik. namun melihat keberadaan sunghoon di belakang si gadis membuat jake paham. ah, apa ini orang yang pernah disebut jay di sekretariat unitas berbulan-bulan lalu waktu ia nguping?
cantik sih, tapi nggak cocok sama sunghoon. cocoknya sama dia ehe.
"kalau jalan pakai mata." ujaran dingin dari sunghoon membuat jake sedikit tersentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
pengabdi mantan | sungjake
Fanfic"gimana gue bisa move on kalau bentukan lo aja kayak gini?"