"gimana? ada yang punya tema?" tanya sunghoon setengah frustasi, kesal.siang ini setelah kelas studio perancangan arsitektur 2, otaknya seakan mau meledak memikirkan analisa kountur. maunya segera tidur atau merebah di kamar. namun apa daya tugas negara menanti.
karena belum mendapatkan tema, ia mengumpulkan anak acara di pondok kuliner depan kampus. ingin cepat membahas tema dan selesai. namun kini yang ada dihadapannya hanya yuna dan jisung. yang lain ada kelas atau hilang tanpa respon. siapa yang nggak kesel?
harusnya ada jake juga, mengingat mantannya itu nggak ada jadwal hari ini. darimana ia tau? ada deh, dia sumbernya banyak.
"hoon.." panggil yuna lirih, "bisa nggak natapnya jangan gitu?"
sunghoon menaikkan alis. tanda bertanya.
"takut, wajah lo serem."
menghela nafas lelah sunghoon mengalihkan pandangan, "sorry."
"haduh, pusing pala gua cok. kira-kira kuis gue gimana ya?" tanya jisung.
"kuis apa?" tanya yuna kepo.
"akln."
"apa tuh?"
"analisis kebijakan luar negeri."
"lo ada kuis?"
jisung mengangguk.
"kenapa lo disini, bodoh? lo bolos?"
lagi, jisung mengangguk. sesungguhnya dia cuma takut melihat ekspresi sunghoon semalam yang hampir gelut sama jake. percayalah, jisung orangnya mudah ketrigger.
sunghoon mengalihkan pandangannya ke depan lagi, melihat jisung yang mencuri lirik padanya, "pergi aja sung kalau ada kelas. jangan bolos cuma buat proker."
"beneran?"
"lo bayar ukt buat kuliah, jadi ikut kelas yang utama. ormawa nomor sekian."
jisung mengangkat jempolnya, "siap pak kadiv, kalau gitu gue cabut dulu. bye yuna!"
jisung langsung lari ke parkiran, menyalakan mesin motor dan segera kabur ke fisip.
tinggal yuna dan sunghoon yang cuma duduk dalam canggung. karena sungguh, yuna nggak begitu kenal dengan sunghoon. begitupun si cowok jangkung yang duduk sambil main hape itu. dia nggak kayak jake, yang bisa aja membuka pembicaraan dengan topik absurd.
ngomong-ngomong soal jake, sunghoon langsung memusatkan pandangannya ke luar pondok, tempat parkir lebih tepatnya. dan benar saja disana jake sedang turun dari boncengan heeseung. oh, rungunya terlalu peka pada kendaraan yang pernah jake gunakan. kalau nggak motor heeseung ya si jae.
"kiw cewek!" datang-datang jake langsung senyum lima jari sambil mengedipkan sebelah mata ke yuna.
"kenapa jek? mata lo belekan?" tanya yuna sarkas.
sunghoon tersenyum tipis, menahan tawanya. membuat jake mendelik galak, "apa lo ketawa-tawa?"
sunghoon mengendik. kembali fokus ke hapenya. membiarkan jake mengambil tempat duduk di samping yuna. dan kedua manusia itu sibuk ngoceh ngalor ngidul yang tentu saja sunghoon cuma nyimak.
"btw gais, kita jadi rapat nggak sih?" tanya yuna pada akhirnya.
"kenapa, yang?" tanya jake. menimbulkan decakan malas dari yuna.
"gue mau kerkom kalau nggak jadi. tugas gue dikumpul lusa soalnya."
"yaudah pergi aja." jawab sunghoon, "kayaknya banyak yang nggak bisa hari ini. biar gue sama jake yang urus."
KAMU SEDANG MEMBACA
pengabdi mantan | sungjake
Fanfic"gimana gue bisa move on kalau bentukan lo aja kayak gini?"