06 : just say we never know

4.8K 667 72
                                    

ada cerita tentang aku dan dia
dan kita bersama saat dulu kala
ada cerita tentang masa yang indahㅡ

genjrengan dari para mahasiswa yang berkumpul di depan gedung sekretariat menjadi backsound dari acara break rapat kali ini. jake ikut di dalamnya, nggak nggenjreng tapi nyanyi doang. nggak tau kenapa tapi mimik mukanya seperti sangat menghayati. apalagi memikirkan kejadian kemarin sore di perempatan depokㅡ

"asu!" umpatnya saat sebuah bola voli mendarat dengan halus di keningnya.

"eh, maaf nggak sengaja." seorang laki-laki berambut hitam mendekat kearahnya. mengambil bola yang menggelinding di sekitarnya, "maaf ya."

"iya." jawab jake tanpa mood.

laki-laki itu masih berdiri di depannya. memiringkan wajah seolah ingin menyampaikan sesuatu.

"kenapa? gue ganteng? iya makasih."

si mahasiswa laki-laki menggeleng, "nama lo jake bukan?"

jake mengangguk, "tau darimana?"

"dari sunghoon lah, masa dari bapak lo hahaha.."

jake tambah memicing, ini siapa sih sok kenal banget. kalau diingat-ingat ia nggak pernah punya teman bentukan jamet begini.

"gue jay, dari unitas arsi sama kayak mantan lo."

"nggak nanya sih."

"ngasih tau."

jay... jay... jay....

jake ingat!

oalah, ini cowok yang bersuara waktu jake nguping itu kan? tiga bulan lalu di sekre unitas arsitektur. oh jadi begini bentuk dan rupanya sahabat sunghoon yang tau seluk beluk taruhan atau apalah itu. hm, menarik. jake jadi ingin mengajak gelut.

"iya, gue jake. kenapa?"

"anjay, songong amat bos. gue bukan orang jahat kok, sumpah."

"apakah aku peduli, nobita? wajahmu tampak sangat menjijikkan."

"oh tentu saja, shizuka. karena aku anak humas yang akan menggembel bersamamu."

"lo anak humas?"

"yoi, gimana keren kan?"

"keren banget, apalagi kalau nanti lo menggembel di depan gedung rektorat, bem, sama cari partner media dari kampus lain yang siap liput, hahaha mampus."

"sama lo kan?"

"gue lingkupnya sponsor, cok. ya gaet anak humas juga tapi gatau siapa, nggak mungkin lo doang kan?"

jay tersenyum lima jari, "sayang nya gue. humas yang lain mungkin bakal ngurus rektorat, gue sama lo aja jake, lo cakep soalnya."

dipuji begitu jake langsung menyunggingkan senyum disudut bibir. menaikkan alis sambil menyugar surainya ke belakang. duh cakep banget.

jay tak mau kalah, ia juga ikutan menyisir rambutnya ke belakang. pamer jidat sambil menunjukkan smirk tipis.

tanpa sadar mereka adu tampan di tengah halaman. apa mereka tidak tau banyak kaum hawa yang hampir merosot melihat wajah blasteran surga bumi itu. apalagi anak-anak konsum yang isinya wanita semua.

bahkan anak-anak cowok yang lain ikut bersorak ramai,

"jek, jangan mau kalah. lo tetep paling ganteng!"

"masyaallah jay, lihatlah satu orang wanita menggelepar karena ulahmu!"

"halah jek, ganteng doang jomblo."

pengabdi mantan | sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang