09

74 21 0
                                    

–Happy Reading–



Jeordan dan Jihoon tengah duduk di gazebo belakang istana. Mereka berbincang dengan ditemani teh hangat. Seperti biasa gazebo belakang istana ini sangat sepi jadi sangat cocok untuk mengobrol hal yang penting.

" Anak buah Panglima mashiho adalah anak buahmu juga " ucap Jihoon setelah menyeruput teh hangat nya.

" Semua? "

Jihoon menggeleng, " aku tidak tahu, aku hanya melihatnya satu orang "

" Kau harus memata-matainya, Dan " lanjut Jihoon.

" Bagaimana ciri-ciri orang itu? "

" Wajahnya cukup tampan, tinggi dan kulitnya putih. Aku heran kenapa seorang prajurit bisa tampan seperti itu "

" Apa di telinganya ada bulatan hitam? "

Jihoon mengadah ke atas berusaha mengingat-ingat. Kemudian ia mengangguk, " bulatan hitamnya cukup besar "

" Vergo " ucap Jeordan.

" Apa? "

" Nama prajurit itu Vergo, ia prajurit yang sangat kompeten "

Jihoon mengangguk-angguk, " pantas saja Panglima Mashiho merekrutnya sebagai anak buah "

" Lalu bagaimana dengan dalang fitnah itu? " Tanya Jeordan.

" Masih belum tahu, para anak buahnya sama sekali tidak mau membuka mulut "

" Apa mereka sudah kau tangkap? "

" Sudah, mereka sedang ditahan di markas teman-teman pangeran Junghwan. Walaupun belum semua tapi sudah tertangkap cukup banyak "

Jeordan mengambil cangkir tehnya lalu meminumnya satu teguk.

" Sepertinya tuan mereka bukan orang sembarangan. Mereka berhasil kabur dan membuat orang lain menjadi korban "

Jihoon membenarkan ucapan sahabatnya itu, jujur saja Jihoon bersama anak buahnya juga sedikit kesusahan menangkap mereka.

Tak lama Jay menghampiri mereka.

" Salam ayah, salam Panglima Jihoon " ucapnya.

Jihoon dan Jeordan membalas salam Jay.

" Ada apa Jay? " Tanya Jeordan.

" Pangeran Junghwan meminta bertemu dengan para bandit yang ditahan di markas. Ia akan berangkat sekarang bersamaku apa kalian mau ikut? "

Jihoon mengangguk, " baiklah aku juga ingin ikut. Kau bagaimana? " Tanya Jihoon kepada Jeordan.

" Yasudah ayo "

Akhirnya mereka pergi dari istana menuju markas yang kini berada di belakang bukit Dregan. Markas mereka selalu berpindah-pindah karena kejaran dari orang-orang istana.

Junghwan diizinkan pergi dari istana dengan dikawal dua prajurit, siapa lagi kalau bukan Haruto dan Jeongwoo. Junghwan tidak perlu membawa banyak prajurit karena sudah ada Jihoon dan Jeordan yang siap  menjaga sang Putra mahkota.

Sesampainya di markas, Sunoo, Jungseob dan satu lagi sahabat Junghwan, Jungwon, menyambut para orang-orang istana.

Mereka masuk ke dalam markas dan berbincang sebentar. Kemudian Junghwan, Jihoon, Jeordan dan Jay diarahkan oleh Jungseob untuk ke tempat para bandit ditahan yaitu di bawah tanah. Tempat itu dibuat dadakan oleh Jungseob, Sunoo dan Jungwon agar para tahanan tidak kabur. Tempat itu benar-benar lembab. Ventilasi udara hampir tidak ada.

THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang