30

93 15 4
                                    

–Happy Reading–

Disinilah Junghwan berada. Berdiri di depan gerbang besar nan kokoh milik istana yang sempat menjadi tempat tinggalnya. Ia tidak pernah menyangka akan menginjakkan kakinya disini lagi. Kakinya terasa berat untuk melangkah memasuki istana. Ia merasa gugup, gelisah dan entahlah, ia bingung dengan apa yang sedang ia rasakan.

Di belakangnya ada banyak warga yang berseru menyebut namanya. Ada banyak warga yang menaruh harap kepadanya. Ada banyak warga yang begitu simpati dan mengagungkan dirinya. Junghwan memejamkan mata sejenak, menghirup udara sebanyak-banyaknya untuk menenangkan dirinya sendiri.

Tepukan dipundak menyadarkannya. Jay tersenyum lalu mengangguk. Ia tahu jika sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja.

" Kau pasti bisa " ucap Jay meyakinkan.

Ucapan Jay mampu membuat Junghwan yakin. Ia tersenyum lalu menepuk tangan Jay yang masih bertengger di pundaknya.

Pintu gerbang terbuka lebar, menampilkan bangunan istana yang besar dan tinggi. Junghwan menarik nafas lalu membuangnya secara perlahan. Ia mulai melangkahkan kaki memasuki halaman istana bersama rombongannya. Para prajurit membungkuk hormat untuk menyambut Pangeran mereka yang telah lama pergi. menyambut sosok yang akan memimpin mereka kelak. Menyambut sosok masa depan Dregan.

Di depan sana, muncul Raja dengan keempat Pangeran di belakangnya. Raja berjalan dengan pelan dibantu Yoshi dan Asahi. Wajahnya yang pucat kini tengah tersenyum menatap putra bungsunya. Junghwan mendekat sampai berhenti di jarak tiga meter dari Raja. Perlahan Junghwan membungkuk dalam. Air matanya jatuh saat itu juga. Melihat ayahnya yang lemas dan tidak berdaya membuat hatinya terasa dicabik-cabik.

" Bangunlah putra ku " ucap Raja.

Junghwan kembali menegakkan tubuhnya setelah mendengar instruksi ayahnya.

Raja mengulurkan tangan, meminta Junghwan untuk mendekat. Dengan senang hati Junghwan mendekat. Raja langsung merengkuh tubuh Junghwan dengan erat. Melapas rindu yang telah lama ia pendam.

Semua orang yang menyaksikan itu ikut merasakan haru. Untuk pertama kalinya mereka melihat Raja menangis.

" Maafkan ayah, nak. Maafkan ayahmu yang bodoh ini. Maafkan ayahmu yang seperti iblis ini " ucap Raja di tengah isakannya.

Air mata Junghwan mengalir bertambah deras, " tidak apa-apa. Tidak apa-apa, ayah  Aku sudah memaafkan ayah " ucap Junghwan lirih.

Raja melepas pelukannya. Ia mengusap pipi Junghwan yang telah basah akibat air mata. Ia merangkul bahu Junghwan lalu memandang puluhan bahkan ratusan warga yang sudah memenuhi halaman istana.

" Hari ini, hari dimana putra ku kembali ke istana. Hati ini juga, Pangeran kelima kita telah kembali. Ia telah siap untuk memimpin kalian semua. Mari bersuka cita atas kedatangannya " ucap Raja.

Para warga bersorak senang. Tidak sedikit dari mereka terus menyerukan nama Junghwan. Mereka bahagia karena penantian yang lama, harapan mereka untuk mendapatkan Raja yang baik tercapai kembali.

Setelah itu, Junghwan dan yang lainnya masuk. Sunoo dan Jungwon membawa kereta kuda mereka masuk. Di dalam kereta kuda, ada Yuna yang sedari tadi menangis melihat semuanya. Tugasnya hampir selesai. Setelah itu, Krystal akan kembali ke alamnya dan ia akan menjadi Yuna seutuhnya.

THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang