–Happy Reading–
Terhitung empat hari setelah Yoshi, Junkyu dan Asahi menemui Junghwan. Kini, mereka bertiga tengah berlatih pedang seperti biasanya bersama Hyunsuk. Saat istirahat, mereka bertiga tidak mengobrol dengan Hyunsuk. Mereka diam.
Meneguk minumannya sampai tandas, Hyunsuk bangkit lalu berlatih kembali. Awalnya memang normal, tapi lama kelamaan Hyunsuk terlihat marah. Ayunan pedangnya brutal dan hampir melukai sang pelatih. Beberapa kali pelatihnya terhuyung dan terjatuh.
Yoshi memanggil prajurit yang lain untuk menjauhkan Hyunsuk dari lapangan. Sedikit sulit memang karena Hyunsuk selalu ingin menyerang. Tapi akhirnya Hyunsuk bisa dikendalikan. Ia melempar pedangnya asal lalu pergi dari lapangan. Sedangkan Yoshi, Junkyu dan Asahi melanjutkan latihan kembali.
Istana kini semakin sepi. Gerbang ditutup rapat, jendela juga tertutup tidak ada yang terbuka. Pelayan yang biasanya berlalu lalang semakin hari semakin berkurang.
Raja terlihat disibukkan kembali dengan urusan istana. Masalah mengenai Junghwan dan teman-temannya Mashiho dan Hyunsuk yang menangani. Jihoon juga seharusnya ikut andil dalam penanganan itu mengingat ia juga seorang Panglima, tapi ia tidak membantu banyak, ia hanya mengikuti alur yang Mashiho dan Hyunsuk buat. Entah mereka berdua menyadari jika Jihoon memihak Junghwan atau tidak, yang jelas Jihoon harus tetap waspada.
Jihoon berjalan dengan jubah hitam miliknya di lorong istana yang sepi. Ketika sampai di depan pintu ruang kerjanya, salah seorang prajurit memberikan gulungan kertas yang tak lain adalah surat dari Jeordan. Jihoon tahu, pasti sahabatnya itu menanyakan anaknya, Jay.
Jihoon meminta prajurit tadi pergi kemudian ia membuka surat itu di depan pintu kamarnya.
Jihoon, bagaimana keadaan Jay?
Dahi Jihoon mengernyit.
Hey, yang benar saja, ini surat atau apa? Pendek sekali, tidak ada basa basi. Jordan sama sekali tidak berubah.
" Ckckck, apakah itu surat? "
Jihoon tersentak dan secara refleks menoleh ke sampingnya. Jaehyun tersenyum lebar menampilkan gigi rapihnya seolah tidak merasa bersalah telah membuat orang terkejut.
Jihoon mendecak, " Kau ini mengagetkan saja " ucapnya seraya menggulung kertas yang ia pegang.
" Ada perlu apa kau kemari? " Tanya Jihoon.
" Biasa, urusan istana " jawab Jaehyun seraya menunjukkan tumpukan buku yang ada ditangannya.
Jihoon mengangguk, " ayo masuk "
~~~
Siang harinya, Mashiho mengantar makan siang ke kamar Hyunsuk karena pangeran pertama itu belum mengisi perutnya sejak pagi. Setelah mengetuk pintu dan diberi izin untuk masuk, Mashiho masuk ke dalam dengan sedikit menunduk dan menutup pintunya kembali. Ia berjalan ke meja yang berada di depan sofa, yang sedang Hyunsuk duduki lalu meletakan makanan yang ia bawa.
Hyunsuk terus memperhatikan Mashiho tanpa berkedip sedetikpun dengan tatapan datarnya.
" mengapa anda menatap saya seperti itu, pangeran? " Tanya Mashiho yang merasa risih dengan tatapan Hyunsuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]
Fiksi PenggemarJunghwan adalah Pangeran kelima Negeri Dregan. Ia harus bermusuhan dengan Panglima kerajaannya sendiri karena suatu alasan. Ia juga harus menghadapi sang kakak saat kakeknya memerintahkannya untuk menjadi Raja Dregan selanjutnya. Karena itu semua, p...