22

67 17 1
                                    


-Happy Reading

Hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu. Yah, hari pembalasan dendam.

Junghwan menatap dirinya di depan cermin. Ia memperbaiki kerah bajunya lalu memakai jubah hitam khasnya. Pedang sudah terikat di pinggang sampingnya. Ia menghembuskan nafas, kini akan selesai. Setelah balas dendam terlaksana semua telah usai. Ia akan membunuh Mashiho apapun yang terjadi.

Ia keluar dari markas untuk melihat persiapan para anak buahnya di halaman markas. Halaman yang biasanya sepi itu, kini telah berubah menjadi lautan manusia. Ratusan orang telah berada disini untuk membantu Pangeran mereka membalaskan dendamnya.

Melihat tuannya keluar dari markas, semua orang itu berbaris lalu membungkukkan badannya.

" Salam Pangeran " ucap mereka.

Junghwan mengangguk, " sebentar lagi matahari terbenam. masih banyak waktu untuk menyiapkan semua agar sempurna. Semuanya harus berakhir hari ini juga " ucap Junghwan.

" Baik Pangeran "

" Silahkan lanjutkan kembali " ucap Junghwan. Kemudian ia menghampiri Jay yang sedang berbincang dengan Sunoo.

" Jay, aku perlu bicara " ucap Junghwan. Jay yang mengerti pun mengangguk lalu mengikuti Junghwan setelah pamit kepada Sunoo.

" Ada apa? " Tanya Jay setelah mereka sedikit menjauh dari kerumunan.

" Apa sudah ada utusan untuk menjaga keluarga Raja? " Tanya Junghwan khawatir.

" Sudah ada. Kau tenang saja, mereka akan baik-baik saja. Lagi pula kita membalaskan dendam juga bukan di istana " ucap Jay. Junghwan menghela nafas lega, " syukurlah jika sudah ada "

" Jangan lupa disana ada Haruto dan panglima Jihoon. Sayangnya ayahku masih di perbatasan "

" Biarlah Jeordan tidak tahu. Akan sangat mencurigakan jika ia tiba-tiba kembali ke istana " ucap Junghwan. Jay mengangguk menyetujui.

" Junghwan " panggil Yuna. Junghwan dan Jay menoleh. Yuna meminta Junghwan untuk mendekat.

" Sebentar " ucap Junghwan.

Jay tersenyum, " kau tau Hwan, aku senang ibumu kembali. Walaupun hanya reinkarnasinya " ucapnya. Sebenarnya ia cukup sedih mengapa ibunya juga tidak bereinkarnasi. Ia sangat merindukan seorang ibu.

" Tentu aku senang. Selama 17 tahun aku hidup tanpa seorang ibu, kini aku hidup dengan seorang ibu. Sungguh bahagia bukan main " ucap Junghwan seraya menatap Yuna. Kemudian ia kembali menatap Jay yang menunduk sedih.

" Kau tak usah sedih, ibuku ibumu juga " ucap Junghwan yang mengerti sebab apa yang membuat sahabatnya tiba-tiba sedih.

Jay mendongak menatap Junghwan dengan mengerutkan dahi. Junghwan menunjuk Yuna, " ia, ibumu juga Jay...jangan sedih lagi ya? "

Jay tersentuh. Ia tersenyum lebar lalu mengangguk senang. Junghwan menepuk pundak Jay dua kali.

" Yasudah, aku ke sana menghampiri ibu " pamit Junghwan. Ia kemudian pergi dari hadapan Jay.

~~~

Di istana, Jihoon sedang berdiri di dekat gerbang utama. Ia mengedarkan pandangannya, menunggu orang yang diutus oleh Jay untuk berjaga disini. Sekitar 15 menit ia menunggu, akhirnya orang yang ditunggu datang. Terlihat dua orang mengenakan baju bangsawan dengan kata lain mereka berdua menyamar sebagai bangsawan agar diizinkan masuk.

THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang