18

74 20 3
                                    

-Happy Reading-

Sepuluh prajurit sudah terkapar di tanah. Beberapa mungkin telah mati. Junghwan menatap pedang yang sudah berlumuran darah. Ada perasaan menyesal karena telah melukai prajurit yang bahkan tidak bersalah. Ia menoleh kearah pohon rindang dimana Hyunsuk tengah menekan luka Raja. Hyunsuk tidak bisa membawa Raja pergi karena kuda mereka telah lari entah kemana seolah tidak mau menolong mereka.

Junghwan mendekat dengan menyeret pedangnya. Hyunsuk perlahan mendongakkan kepala saat merasa ada yang berdiri di depannya. Junghwan tidak berekspresi, ia hanya menatap Raja dengan datar.

" Sadarlah dengan apa yang telah kau perbuat Hwan! " Ucap Hyunsuk.

Junghwan menatap Hyunsuk, " andai saja ia tidak membunuh Jungseob, aku tak akan menusuknya "

Hyunsuk menggeram kemudian berdiri, ia menarik kerah baju Junghwan dengan kencang, " kau lebih membela orang itu?! Orang itu bukan siapa-siapa mu! Ia hanya orang asing yang tidak ada ikatan darah denganmu! "

Tatapan Junghwan bertambah tajam, ia melempar pedangnya lalu menepis kasar cengkeraman Hyunsuk di kerah bajunya, " iya, ia memang orang asing! Tapi ia lebih baik darimu yang merupakan kakak kandungku sendiri. Bahkan aku merasa kau lah orang asing itu "

" Kau menginginkan tahtaku kan? Silahkan ambil, akan ku berikan dengan sukarela. Jangan mengambil dengan cara licik! " ucap Junghwan.

Hyunsuk diam, ia mendengarkan apa yang Junghwan katakan. Sedikit tidak menyangka Junghwan akan menyerahkan tahta nya dengan mudah.

Raja mengerang membuat Junghwan dan Hyunsuk langsung memusatkan perhatian kepada Raja, " Junghwan, gelarmu sebagai pangeran akan aku cabut! Setelah itu kau bukan siapa-siapa lagi " ucap Raja dengan menahan sakit. Jika Raja benar-benar melakukannya, maka Junghwan bukan lagi anggota kerajaan, bukan lagi anggota keluarga Raja.

Junghwan mendengus tidak percaya, gampang sekali Raja memutuskan hubungan dengannya. Hyunsuk menatap Raja dan Junghwan secara bergantian. Ia tersenyum penuh kemenangan di dalam hati. Raja sudah membuka pintu yang sangat lebar untuknya.

" Aku sangat kecewa. Ayahku sendiri tidak mempercayaiku " mata Junghwan berkaca-kaca, " Kau juga hanya memikirkan tahta tanpa memikirkan ku "

Junghwan menghembuskan nafas perlahan. Ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, " kini urusanmu hanya denganku. Jangan libatkan teman-temanku seperti yang Mashiho lakukan. Aku tidak mau orang-orang di sekitarku yang aku sayangi menjadi korban, cukup Jungseob saja "

Junghwan tersenyum alakadarnya, " akan segera aku kirimkan surat penyerahan tahtaku kepadamu. Kupastikan secepatnya surat itu akan sampai di istana. Setelah itu, aku tak akan menampakkan diri di depan kalian lagi, dan aku harap kalian pun sama "

" Terimakasih sudah menjadi kakak yang membimbingku selama 17 tahun ini, aku sangat berterimakasih " Junghwan beralih kepada Raja, " yang mulia, aku juga sangat berterimakasih kepadamu karena selama ini telah menyayangiku dengan tulus "

" Aku pergi " ucap Junghwan yang terakhir. Ia juga membungkuk didepan Hyunsuk dan Raja untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu ia pergi dari hadapan mereka. Ia mengangkat jasad Jungseob untuk ia bawa pulang ke markas.

Junghwan menitikkan air mata, tidak rela sebenarnya memutuskan hubungan dengan keluarga sendiri, tapi mungkin inilah jalan terbaik. Sudah cukup ia kehilangan sahabatnya untuk yang kedua kalinya. 8 tahun lalu ia juga kehilangan sahabat yang mati karena dihakimi oleh warga hanya karena ia mencuri sepotong kue. Dan sekarang ia harus kehilangan sahabat lagi karena fitnah. Ia merasa gagal menjadi seorang sahabat karena tidak bisa melindunginya sampai ia meninggal seperti ini. Ia tidak mau ada korban lagi. Sahabat-sahabatnya sangat berharga untuknya. Ia tidak akan sanggup kehilangan mereka semua.

THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang