-Happy Reading-" Kita serang mereka diluar lingkungan istana. Jangan sampai melibatkan orang-orang istana yang lain " ucap Junghwan serius.
" Balas dendam kita hanya untuk Mashiho! " Lanjutnya dengan penuh penekanan lalu diangguki oleh yang lain.
" Kita memiliki sekitar 53 anak buah yang handal dalam penyerangan seperti ini. Semua sudah terlatih, apa masih membutuhkan lebih? " Tanya Sunoo.
Junghwan diam sejenak, " kurasa kita membutuhkan lebih. Tidak mungkin anak buah Mashiho sedikit, pasti sangat banyak "
Sunoo, Jungwon dan Jay diam seraya berfikir. Kemudian ide tiba-tiba muncul di otak Jay.
" Bagaimana jika kita mengajak warga yang mendukungmu Hwan. Mereka pasti mau "
" Memangnya ada yang mendukungku? " Tanya Junghwan heran. Pasalnya ia merasa tidak mungkin ada warga yang mendukungnya setelah rumor yang menimpanya.
Jay memutar bola matanya, " banyak yang mendukungmu "
" Kufikir ide Jay bagus juga " celetuk Jungwon.
Sunoo mengangguk, " kumpulkan saja mereka, besok, secara diam-diam "
Junghwan mengangguk menyetujuinya. Ia segera memerintahkan anak buahnya untuk meletakkan kertas yang bertuliskan pesan Junghwan kepada sang penerima untuk datang ke hutan dekat perbukitan Dregan. Tenang saja, anak buah Junghwan akan teliti dalam membagikan kertas-kertas itu karena mereka sudah tahu orang-orang mana yang mendukung Junghwan. selama ini mereka tidak hanya berdiam di markas, tapi mereka juga berbaur di tengah-tengah masyarakat.
Malam harinya para anak buah yang dipimpin Jaehyuk tengah melaksanakan perintah Junghwan. Mereka berpencar ke beberapa desa. Mereka menyelipkan kertas lewat bawah pintu. Setelah itu mereka segera pergi. Gerakan mereka gesit seperti ninja, bahkan saat jalan pun tidak menimbulkan suara sama sekali.
Jaehyuk menggerakkan tangannya, memberi tanda untuk segera pergi karena tugas sudah dilaksanakan.
~~~
Hari berikutnya, Jihoon menyempatkan datang ke markas sendirian. Ia tidak mungkin membawa Haruto karena tugasnya berjaga di istana sedangkan Jeongwoo belum ditemukan. Entah dimana ia sekarang. Ia pergi juga dengan alasan berkeliling desa untuk patroli seperti biasa dan Ia mencuri-curi waktu untuk pergi.
Sesampainya di markas Jihoon langsung diajak oleh Junghwan untuk menuju hutan. Prediksi mereka, para warga yang sudah mendapat surat sudah datang. Namun saat mereka sampai di sana, belum ada satu orang pun yang datang. Junghwan menjadi cemas jika tidak akan ada yang datang.
" Mungkin mereka hanya terlambat " ucap Jay yang berfikir positif. 30 menit mereka menunggu pun para warga tak kunjung datang. Jay yang tadinya berfikir positif kini malah berfikir negatif.
" Kurasa memang tidak ada yang mendu- " ucapan Junghwan terhenti setelah ia mendengar suara orang yang sedang berjalan seraya berbincang. Tak lama kemudian datanglah segerombol orang menghampiri mereka. Sekitar 65 orang datang bersamaan. Mereka membungkuk di depan Junghwan. Senyum sumringah terlihat jelas di wajah mereka.
" Senang rasanya bisa melihat anda lagi, Pangeran " ucap salah satu dari mereka.
Junghwan tersenyum lalu mengangguk kecil, " terimakasih kalian mau datang kemari "
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]
FanfictionJunghwan adalah Pangeran kelima Negeri Dregan. Ia harus bermusuhan dengan Panglima kerajaannya sendiri karena suatu alasan. Ia juga harus menghadapi sang kakak saat kakeknya memerintahkannya untuk menjadi Raja Dregan selanjutnya. Karena itu semua, p...