15

81 19 3
                                    

–Happy Reading–



S

etelah makan siang, mereka kedatangan tamu dari jauh. Tamu itu berjumlah 20 orang. Mereka anak buah Jungseob. Mereka ingin berkunjung untuk melihat keadaan Junghwan dan Jay.

" Saya senang pangeran dan tuan Jay baik-baik saja " ucap Jaehyuk, anak buah kepercayaan Jungseob.

Junghwan dan Jay menanggapi nya dengan senyuman.

" Saya juga senang, orang-orang istana tidak lagi memburu kita " lanjutnya.

" Bukan tidak, tapi belum " ucap Junghwan.

" Mereka tak akan melepas kita dengan mudah. Pasti ada alasan mengapa mereka tidak memburu kita selama satu Minggu ini "

" Biarkan lah dulu. Aku juga masih harus menyembuhkan lukaku "

Jaehyuk mengangguk seraya melirik perut Junghwan yang ia yakini ada luka parah di sana.

" kau sudah ada rencana balas dendam? " Tanya Jungseob kepada Junghwan.

" Balas dendam? " Junghwan bertanya balik.

Jungseob mengangguk.

Junghwan menyeringai, " Ya, pasti. Aku sudah memiliki rencana untuk itu. Mashiho harus diberi pelajaran "


~~~


" Ayo kembali " ajak Yoshi. Asahi mengangguk. Ia mengambil anak panah yang menancap di pohon lalu pergi menyusul Yoshi yang berjalan lebih dulu.

Mereka sedang berburu di hutan dekat dengan istana tapi tidak ada hewan yang dapat diburu alhasil mereka hanya memanah pohon dan yang lainnya untuk sekedar bersenang-senang.

Asahi memegang lengan Yoshi berniat membuat kakaknya berhenti. Yoshi menoleh, " ada apa? "

" Ini, jejak kereta kuda " ucap Asahi seraya menunduk, memperhatikan jejak yang ia lihat.

Yoshi ikut melihat apa yang Asahi lihat dibawah sana. Memang benar ada jejak kereta kuda. Tapi apa yang salah dengan itu?

" Itu memang jejak kereta kuda, memangnya kenapa? "

Asahi menatap Yoshi, " Ini kan hutan, tidak ada jalan. Untuk apa ada kereta kuda lewat sini? "

Benar juga, Yoshi tidak terpikirkan akan hal itu.

Asahi mengikuti jejak itu. Ia penasaran, kemana arahnya. Sampai lah mereka keluar hutan, jejak itu terputus.

" Apa kau berfikiran sama denganku? " Tanya Asahi. Yoshi mengernyitkan dahi, " mana aku tahu apa yang kau pikirkan "

Asahi memutar bola matanya malas. Ia menggerutu dalam hati karena memiliki saudara seperti Yoshi. Sepertinya selama ini Asahi tidak pernah bersyukur memiliki saudara.

" awal jejak ini berada tidak jauh dari istana lalu jejak ini berhenti disini. Bisa dipastikan kereta kuda itu mengarah ke desa terpencil "

" Lalu apa masalahnya dengan itu? "

" Aku berfikir, Junghwan dan Jay kabur dengan kereta kuda yang meninggalkan jejak ini " ucap Asahi seraya memandang jauh ke depan.

THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang