" Sangat melelahkan bukan? Tapi mengasikkan " ucap seseorang yang di sebutkan Junghwan sebagai pemimpin bandit. Ia menuangkan minuman kedalam gelas Junghwan.
Junghwan mendecak, " kalian terlalu santai. Nyawa kalian bisa hilang kapan saja "
" Tidakkah itu memang sudah jalan hidup kami? "
" Yang kami bisa hanya menghindar, untuk saat ini! " sahut orang yang di sebelahnya.
Junghwan menghela nafas. Ia mengambil gelas yang sudah terisi air lalu meminumnya sampai habis. Kini fikirannya bercabang kemana-mana.
" Hwan, kau harus cepat kembali " ucap Jay. Ia melihat ke luar jendela, matahari sudah naik. Junghwan sudah pergi terlalu lama. Raja dan Pangeran ke tiga akan khawatir. Jay berada disini sejak kemarin. Ia berangkat bersamaan dengan rombongan istana tapi ia melewati jalur lain.
Junghwan mendengus, " Hhh, mengapa waktu berjalan begitu cepat "
Orang di depannya tertawa, " sangat sulit ya, menjadi anggota kerajaan. Tidak bebas pergi kemanapun. Kau harus pintar-pintar membagi dan memanfaatkan waktu "
" Hm, aku mengerti. Hanya itu yang ingin aku bicarakan. Sebisa mungkin aku akan melindungi kalian. Aku permisi " ucap Junghwan. Ia pergi kehalaman untuk menghampiri Zorgon dengan ditemani Jay. Sedangkan 2 orang yang merupakan pemilik rumah mengantar sampai pintu.
" Hati-hati dijalan, Hwan. Jangan sampai ada yang mengenalimu " ucap Jay.
Junghwan mengangguk, ia memakai tudung jubah dan menutup setengah wajahnya dengan kain.
" Aku pergi dulu "
Junghwan langsung menarik tali kekang Zorgon membuat kuda itu langsung melaju dengan cepat.
Jay memejemkan mata sejenak, ia berdoa untuk keselamatan Junghwan.
2 orang yang berada di pintu memandang Junghwan yang telah menjauh. Mereka merasa gelisah, takut jika terjadi sesuatu kepada Junghwan.
" Kau yakin tidak akan diketahui Raja? " Tanya, Jungseob.
Jay mendekat lalu mengangguk mantap, " kita percayakan kepada Junghwan "
" Tapi aku merasa tidak yakin " sahut orang di sebelah Jungseob, Sunoo.
" Teruslah berfikir positif dan selalu waspada. Junghwan melindungi kita, kita juga harus melindungi Junghwan " ucap Jay yang diangguki oleh Jungseob dan Sunoo. Mereka masuk ke dalam rumah untuk merancang strategi kembali.
Sesampainya di penginapan. Junghwan langsung tidur agar tidak ditanya macam-macam oleh ayahnya.
Tidak lama setelah Junghwan menutup mata, Junkyu masuk ke dalam dan mendapati Junghwan tertidur. Junkyu menatap Junghwan dengan tatapan yang sulit diartikan.
Setelah beberapa menit ia asik memandangi adiknya itu, ia keluar dari penginapan untuk menemui ayahnya. Entah mengapa ia ingin cepat-cepat pulang.
Tok tok tok
" Ayah, bolehkah aku masuk? " Izin Junkyu. Ia masuk setelah mendapatkan sahutan dari dalam.
Ayahnya itu sedang berbincang dengan tangan kanannya, Jaehyun, tapi perbincangan mereka terhenti karena kedatangan Junkyu.
" Ada apa, junkyu? " Tanya sang Raja.
" Kapan kita pulang? "
Pertanyaan Junkyu membuat Raja dan Jaehyun saling tatap dengan dahi mengkerut bingung. Pasalnya sangat jarang Junkyu menanyakan hal itu saat bepergian.
" Besok kita akan pulang. Kenapa? "
" Tidak apa-apa " jawab Junkyu setelah diam sesaat.
" Kalau begitu, kemasi barangmu agar besok kau tidak kerepotan "
Junkyu mengangguk. Ia membungkuk sebelum pergi.
Hari sudah mulai sore. Ia bisa sedikit santai setelah menyelesaikan tugas beberesnya. Junghwan masih tidur. Wajahnya terlihat lelah, khawatir dan frustasi. Entah apa yang membuatnya seperti itu, Junkyu tidak tahu. Dari pada memikirkan hal-hal aneh, lebih baik Junkyu mengemasi barang Junghwan.
Junkyu melipat baju Junghwan dengan rapi. Pergerakannya terhenti saat secarik kertas menyembul dari saku baju Junghwan. Kertas itu tampak lusuh dan kotor. Junkyu mengurungkan niat untuk mengambilnya karena ia fikir ia tidak ada hak untuk mengambilnya. Alhasil ia memasukkan kertas itu ke dalam saku agar tidak terjatuh.
Setelah selesai. Junkyu bergegas mandi lalu ia akan tidur. Ia tidak membangunkan Junghwan karena ia malas. Biarkan saja Junghwan tidur sampai besok pagi.
~~~
Keesokan harinya, semua rombongan kerajaan tengah berada di ruang tamu penginapan dengan memandang keluar jendela. Badai tiba-tiba saja datang. Hujan lebat, Angin besar dan suara guntur bersahutan sana sini. Karena hal itu, rombongan kerajaan menunda kepulangan mereka.
Junkyu sedari tadi meremas kedua tangannya. Ia sebal karena badai tiba-tiba datang. Ia merasa gelisah dan ingin cepat-cepat pulang.
" kapan badai ini berhenti " gumam Junkyu kesal yang didengar oleh Jaehyun.
" Kemungkinan akan lama, Pangeran "
Junkyu melirik Jaehyun sekejap lalu menghembuskan nafasnya kasar. Kemarin peramal cuaca bilang bahwa cuaca hari ini akan bagus. Apa cuaca seperti ini bagus? Dasar peramal payah.
Karena merasa semakin dongkol, Junkyu pergi ke belakang penginapan, hanya untuk melihat-lihat. Lewat jendela yang lumayan besar, ia memandang keluar yang menampilkan hujan badai. Pohon-pohon bergoyang seperti akan patah. Melihat pemandangan seperti ini ia jadi teringat Hyunsuk. Kakaknya itu sangat tidak suka hujan badai. Hyunsuk memiliki trauma yang berhubungan dengan hujan badai. Untung saja Hyunsuk tidak ikut kemari. bisa-bisa ia akan menangis ketakutan bahkan pingsan.
Junkyu mengernyit melihat rombongan orang-orang berpakaian serba hitam melintas di tengah-tengah badai dengan membawa banyak barang. Nekat sekali orang-orang itu berjalan di tengah badai. Salah satu dari mereka ada yang berkontak mata dengan Junkyu. Orang itu sedikit terkejut.
" Kak Junkyu "
Junkyu menoleh kebelakang. Ia mendapati Junghwan yang tengah menatapnya dengan tatapan bingung.
" Sedang melihat apa? " Tanya Junghwan.
Junkyu tidak menjawab, ia kembali menatap ke depan untuk melihat orang-orang aneh itu. Tapi mereka telah hilang. Kemana mereka pergi? Kenapa cepat sekali menghilang?
" Kak " panggil Junghwan lagi.
" Ada apa? "
Junkyu menatap Junghwan lalu menggeleng.
" Hwan, ada yang ingin aku tanyakan "
" Apa? "
" Waktu aku mendapati kau bertemu dengan seseorang berpakaian serba hitam, itu siapa? "
Waktu itu Junkyu sudah pernah bertanya dan Junghwan menjawab jika itu hanya warga biasa. Tapi entah kenapa saat ini Junkyu merasa penasaran kembali, seolah dirinya belum puas dengan jawaban Junghwan.
Diam sejenak, Junghwan tertawa kecil, " bukannya sudah pernah aku jawab? Ia hanya warga biasa "
" Benarkah? "
Junghwan mengangguk, " memangnya kau berfikir itu siapa? "
" Bukan siapa-siapa " Ucap Junkyu seraya melihat kembali ke arah orang-orang berpakaian serba hitam tadi melintas.
![](https://img.wattpad.com/cover/278113240-288-k2931.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]
Fiksi PenggemarJunghwan adalah Pangeran kelima Negeri Dregan. Ia harus bermusuhan dengan Panglima kerajaannya sendiri karena suatu alasan. Ia juga harus menghadapi sang kakak saat kakeknya memerintahkannya untuk menjadi Raja Dregan selanjutnya. Karena itu semua, p...