27

70 15 2
                                    

Happy Reading–

Kicauan burung membangunkan Junghwan yang baru tertidur selama 3 jam. Tadi malam ia lembur menanam tanaman bunga herbal karena tanaman itu sudah hampir habis. Ia membuka jendela kamarnya, udara segar langsung masuk menyejukkan tubuh Junghwan. Ia beranjak dari ranjang dan keluar dari kamar. Pemandangan yang ia lihat adalah Yuna yang sedang memasak di dapur.

" Pagi ibu " sapa Junghwan.

Yuna menoleh lalu tersenyum manis, " Pagi Junghwan "

Oh astaga, jika Junghwan tidak sadar jika Yuna adalah ibunya mungkin ia akan menjadikannya kekasih.

" Tadi Jeongwoo dan Jungmo datang, hanya berkunjung sebentar. " ucap Yuna.

" Kenapa ibu tidak membangunkan ku? Sudah lama aku tidak bertemu dengan mereka " ucap Junghwan. Terakhir kali ia bertemu Jeongwoo dan Jungmo sekitar 3 bulan yang lalu. Mereka tinggal di pemukiman warga dan bekerja mengantar buah-buahan ke pasar. Jeongwoo memutuskan tidak kembali ke istana karena tidak ingin. Lagi pula saat ia hilang tidak ada yang mencarinya kecuali Jihoon dan Haruto. Ia hanya prajurit biasa yang jika ada pun tidak akan ternotice. Tuannya, Junghwan juga tidak lagi berada di istana, maka dari itu ia memilih tidak kembali ke istana dan tinggal berdua dengan Jungmo.

" Kau tertidur sangat pulas. Jeongwoo juga melarang ku membangunkanmu. Ia tidak tega melihatmu yang kelelahan hingga tidurnya seperti mayat " Yuna terkekeh.

Junghwan mengerucutkan bibir. Mana ada mayat tampan seperti dirinya.

" Bangunkan yang lain, kau bilang ingin membeli sesuatu " ucap Yuna.

Junghwan merubah ekspresinya. Ia lupa ingin membeli kain dan topi bambu. Ia melongok ke arah jendela. Matahari belum berada tepat di atas. Belum terlambat untuk pergi ke pasar. Ia berlari ke kamar sahabat-sahabatnya dan membangunkannya.

Junghwan, Jay, Jungwon dan Sunoo berjalan beriringan di tengah-tengah pasar yang mulai lenggang. Mereka memakai cadar untuk menutupi wajah mereka agar tidak ada yang mengenali mereka.

Sunoo dengan iseng mendekati penjual beras untuk bertanya-tanya saja tanpa niat membeli.

" Hah? Kenapa mahal sekali?! " Pekik Sunoo setelah sang penjual memberitahu harga berasnya.

" Iya tuan, semakin hari harga beras semakin naik. Harga beras dari istana memang sudah mahal. Terpaksa kami membelinya untuk kembali dijual " jelas sang penjual.

" Bagaimana bisa istana melakukan itu? Beras itu bahan pangan pokok warga. Jika harga dinaikkan, orang yang tidak mampu membeli akan makan apa? " Ucap Junghwan.

Penjual beras itu mengedarkan pandangan sampai berhenti di satu titik. Ia menatap objek itu dengan sedih. Junghwan ikut melihat ke arah tatapan sang penjual. Dilihatnya sepasang nenek dan kakek beserta anak kecil tengah memakan ubi yang sudah jatuh ke tanah. Junghwan tak percaya dengan apa yang ia lihat.

" Mereka mengandalkan ubi, biasanya mereka masih mampu membeli beras tapi saat ini mereka hanya mampu membeli ubi. Itupun ubi murah "

" Tidak hanya itu saja. Beberapa Lapangan pekerjaan yang didirikan istana telah di tutup entah apa alasannya. Makin banyak orang yang menganggur. Jika seperti ini terus, mau jadi apa negeri ini? " Ucap sang penjual sedih.

THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang