29

68 15 1
                                    

–Happy Reading–

Junghwan mengulurkan tangan keluar jendela membuat rintik air membasahi tangannya. Ia tersenyum, setelah sekian lama hujan tidak turun akhirnya ia dapat merasakan dinginnya air hujan lagi.

" Hwan, minumlah teh ini. Udara sedang dingin, ayo masukkan lagi tanganmu. Jangan bermain air " ucap Yuna. Junghwan menurut. Yuna menutup jendela agar udara dingin tidak masuk ke rumah.

Yuna mengambil cangkir yang berisi teh hangat lalu menyerahkannya kepada Junghwan.

Junghwan menerimanya dengan senang hati. Ia meminum sedikit demi sedikit. Teh hangat langsung mengalir di tenggorokannya. Rasanya enak.

" Hwan "

Junghwan menoleh.

" Jangan pernah membenci ayahmu, yah? "

Junghwan diam. Ia tidak menjawab. Ia tidak membenci ayahnya. Ia juga menyesal telah mengucapkan kata benci kepadanya dan menusuknya. Saat itu ia sangat marah sampai tidak bisa mengontrol emosi.

" Ayahmu hanya sedang tersesat. Kau perlu membawanya kembali "

" Rangkul kakak-kakakmu agar menjadi saudara yang damai "

Yuna menarik nafas lalu melanjutkan ucapannya, " setelah kau jadi Raja nanti. Aku akan pergi "

Junghwan mengerutkan dahi. Ia tidak faham apa yang Yuna katakan dan ia meminta penjelasan untuk itu.

" Tidak bisa! Aku tidak bisa membawa ayah kembali jika tanpa ibu. Ayah tidak hanya butuh aku dan kakak-kakakku tapi juga butuh ibu, istrinya " ucap Junghwan seolah tidak mau dibantah.

" Aku hanya datang sebentar. Setelah semua masalah selesai, keluarga Krystal sudah kembali baik, jiwa Krystal akan pergi dari ragaku. Aku sudah bukan siapa-siapa lagi " ucap Yuna.

Ia mengusap air matanya yang turun. Ia sudah terlanjur sayang kepada Junghwan tapi ia masih sadar diri jika ia hanya perantara untuk menyatukan kembali keluarga yang sudah terpecah belah.

" Tidak! Aku tidak akan membiarkan ibu pergi lagi. Tidak peduli apapun yang terjadi. Ibu tetaplah ibuku " ucap Junghwan. Ia langsung memeluk Yuna dengan erat. Ia tidak mau kehilangan Yuna.

" Mengharukan...hiks " lirih Sunoo. Ia mengusap ujung matanya walaupun air matanya tidak keluar. Biasa, untuk mendramatisir suasana.

" Sssttt, diamlah " Jungwon menoyor kepala Sunoo.

" Sssttt, kalian berisik sekali! " Bisik Jay.

Mereka bertiga tengah mengintip dari balik pintu kamar. Tadinya mereka ingin keluar untuk sarapan karena mencium aroma sup yang menggiurkan. Tapi niat mereka terhenti saat melihat Junghwan sedang berbincang hal yang serius dengan Yuna. Mereka ikut sedih mengetahui Yuna akan pergi. Mereka juga tidak akan mau itu terjadi. Yuna sudah menjadi ibu yang baik bagi mereka. Ia sangat baik dan rasa sayangnya sangat tulus. Mereka yang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang ibu, kehadiran Yuna benar-benar membuat mereka merasakan kasih sayang seorang ibu.

Tok

Tok

Tok

THE KINGDOM || So Junghwan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang