Kalo liat typo pura pura gak kenal aja yaaa~~
=====
Weekend. Setelah menghabiskan malam yang panjang bersama, sebagai tebusan rasa bersalah San menawarkan diri untuk menemani Kiara seharian penuh selama hari Minggu ini. Lelaki itu akan menuruti setiap permintaan Kiara. Melakukan apa yang Kiara ingin mereka lakukan untuk menghabiskan hari libur.
"Tidak mau bangun buat sarapan?" Tanya San pada gadis yang masih mendusal di pelukannya.
Mereka sudah bangun sejak satu jam yang lalu, namun keduanya enggan beranjak dari tempat tidur. Jadilah dua individu itu hanya diam bergelung dibawah selimut saling berbagi kehangatan.
Kiara bergumam tidak jelas menjawab pertanyaan San barusan. Gadis itu tidak ingin beranjak, ia susah terlanjur nyaman dengan posisi mereka sekarang. Duduk ditengah diantara kedua paha San yang terbuka, memeluk pinggang lelaki itu serta menyandarkan kepalanya di dada bidang sang kekasih.
"Kamu enggak laper, Yara?" Tanya San lagi. Dibalas dengan gelengan kepala dari gadis yang ada dalam dekapannya.
Kepala Kiara menggeleng di atas dada San persis seperti anak kucing. Menggemaskan sekali. San terkekeh seraya mengusak rambut si gadis.
Suasana kamar hanya disinari cahaya remang yang menelusup melewati celah gorden. Pendingin ruangan yang belum di matikan juga semakin membuat suasana nyaman dipakai untuk kembali tidur. Diantara keheningan yang mereka ciptakan itu tiba tiba perut San berbunyi, cacing-cacing penghuni lambung San sepertinya mulai berdemo minta diberi asupan.
"Aku laper, Yara. Ayo turun buat sarapan!"
San melepaskan pelukan mereka membuat yang perempuan merengut manja tak rela pelukannya terlepas. Gadis itu menghela napas pasrah, mau tak mau ikut turun dari tempat tidur mengikuti yang lelaki.
"Kamu duduk aja, biar aku yang buat sarapan hari ini!" Titah San.
Kiara menatap remeh pada sosok tegap itu. Tidak percaya kalau cinta-nya itu bisa menciptakan sesuatu untuk di makan.
"Jangan liatin aku kayak gitu dong, Yara. Kenapa sih? Gak percaya aku bisa masak?"
"Meragukan!"
"Beneran deh. Kamu percaya aja sama aku. Cuma goreng telur atau sosis aku juga bisa, mau sarapan apa lagi? Roti panggang? Atau apa?"
"Terserah kamu deh bisa bikin apa. Coba buktiin kalau kamu bisa masak, aku mau liat."
"Oke. Tunggu aja, pasti kamu gak akan nyangka kalau aku juga pinter masak."
"Heleh, udah sana masak!"
Kiara yang memperhatikan San dari meja makan jadi penasaran apa yang akan lelaki itu lakukan di dapur miliknya. Jadilah gadis itu datang untuk melihat San lebih dekat.
"Kenapa malah kesini sih?" Protes San begitu dirinya merasakan kehadiran Kiara didekatnya.
"Kenapa sih? Aku kan mau liat pacarku masak."
"Gak boleh! Kamu tunggu aja sana di meja makan!" Usir San tapi Kiara tidak menggubris omongan lelaki itu. Ia tetap berdiri disisi San.
"Ngeyel!" Kesal San. Lelaki itu mengangkat Kiara dengan sebelah lengannya, mendudukkan gadis itu diatas kitchen island. "Diem di sini!" San mengeluarkan telunjuknya didepan wajah Kiara, memerintahkan gadis itu seolah sedang memberi perintah pada seekor kucing agar menurut.
Kiara terkekeh melihat tingkah sosok terkasih yang menurutnya sangat menggemaskan. Si gadis kali ini menurut. Ia hanya diam ditempatnya sambil memperhatikan punggung lebar itu sibuk didepan kompor.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAN | Kim Chaewon x Choi San [END]
Fanfiction"Enggak semua orang yang saling mencintai bisa berakhir bersama, San. Termasuk kita." Kecelakaan mobil yang merenggut kedua orang tuanya satu tahun yang lalu masih menyisakan kesedihan mendalam bagi seorang Kiara, gadis yang baru lulus dari sekolah...