chapter 27

50 17 3
                                    

Enggak begitu panjang sih, tapi bacanya pelan-pelan ya! Semoga kalian paham dengan isi di chapter ini

Enjoy~~






=====

"San!"

Kiara buru-buru menghampiri sosok yang sangat dirindukannya itu. Kalau saja Kiara tidak ingat bagaimana bentukan San saat terakhir kali mereka bertemu mungkin saat ini gadis itu sudah menerjang San dengan pelukan erat. Namun karena ingat dengan kondisi San yang sakit, Kiara langsung mengecek kondisi lelaki itu.

Lebam-lebam di tubuh San sudah tidak terlihat. Gadis itu menangkup rahang San dengan kedua telapak tangan mungilnya. Sorot matanya menyiratkan rasa rindu yang mendalam.

"Yara, peluk aku!" Pinta San. Maka langsung saja Kiara masuk dalam dekapan hangat yang sudah lama tak ia rasakan.

"Kangen. Kamu udah sehat? Istirahatnya cukup?"

Hanya gumaman tak jelas yang Kiara dengar. Dia merasakan puncak kepalanya dihirup dan dikecup beberapa kali. Untung saja Kiara sudah keramas.

San melepas pelukan mereka membuat Kiara merengut kecewa. Lelaki itu menarik dagu Kiara agar mendongak kemudian mendaratkan banyak-banyak kecupan di seluruh wajah cantik si gadis.

"Tadi ketahuan temen kamu, gak apa-apa?"

Dua tubuh itu kembali berpelukan, masih di depan pintu, tak berniat untuk pindah sama sekali.

"Dia udah tahu. Aku cerita. Kamu gak masalahkan?"

"Gak masalah selama itu buat kamu nyaman, Yara."

"San, aku kangen banget."

"Aku juga. Maaf ya gak bisa nemenin kamu kemarin-kemarin."

"Aku yang minta maaf karena gak ada buat kamu saat kamu butuh. Pasti berat ya?"

"Hm. Tapi aku udah baik-baik aja karena ketemu obatnya," San menjawil hidung Kiara dengan senyuman yang merekah di bibir tipisnya.

"Aku baru buat kue. Yuk cobain!"

Masih dalam dekapan San, Kiara mengajak lelaki itu untuk duduk di sofa. Gadis itu melepaskan tautan tangannya di tubuh San sebentar untuk mengambil toples kue juga minuman di lemari pendingin. Kemudian kembali ke pelukan lelakinya.

"Pantes aja wangi kue nya masih merebak ke seluruh ruangan," ujar San membuat Kiara tertawa.

Senang sekali rasanya kembali bertemu orang yang sudah lama tak dijumpai. Kehampaan hati Kiara kembali terisi penuh dengan hadirnya San disini, disisinya.

Kiara tak pernah bosan mengatakan kalau tempat teraman dalam hidupnya adalah berada disisi San. San bagaikan obat dari segala kesakitan Kiara. Dan gadis itu sangat bergantung padanya.

"Sesekali coba saling terbuka, Ra. Cerita tentang apa yang memberatkan kamu, dan bawa San buat cerita juga tentang apa yang memberatkannya. Mungkin dengan itu kalian bisa lebih saling mengerti."

Ucapan Hana terngiang dalam benak Kiara. Hanya saja dia tidak tahu bagaimana cara untuk memulai. Apakah Kiara harus bertanya langsung pada San?

"Kamu nginep disini?"

"Aku mau. Tapi gak tahu deh kalau nanti ada yang bikin aku gak jadi nginep."

"San, ayo tukeran nomor telepon."

Ada perubahan dalam raut wajah San. Lelaki itu juga menjauhkan diri membuat pelukan mereka terlepas.

"Hp aku diawasi, Yara. Ayah tahu hubungan kita. Itu alasan kenapa aku selama ini hanya tinggal di rumah dan tidak kembali ke apartemen. Mereka melarang."

SAN | Kim Chaewon x Choi San [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang