Tw //car accident, self harming//
Abaikan typo~~
"om, tante? Kok bisa ada disini?"
"Oh ... Kiara! Udah pulang kamu. Tadi kami minta akses ke petugas, makanya bisa masuk."
Kiara berjalan memasuki apartemennya menghampiri dua orang dewasa yang secara mengejutkan berada disana.
"Dari lama kalian disini?"
"Lumayan, kita sampe sini jam tiga-an tadi. Ra, tante sama om mau nginep disini ya sampe besok. Si om ada kerjaan tuh, terus tante pengen ikut aja sih pengen jenguk ponakan cantik tante yang jarang pulang ini," kekeh sang tante.
Kiara ikut terkekeh menanggapi omongan tantenya. Gadis itu ijin ke kamar untuk bersih-bersih karena sungguh, kegiatannya hari ini begitu melelahkan. Setelah selesai mandi Kiara kembali turun. Tantenya sudah berada di dapur, sibuk masak untuk makan malam. Sedangkan sang om masih duduk di sofa asik dengan laptop di pangkuan.
"Bahan makanan kami banyak juga di kulkas. Tante kira selama disini kamu gak makan sehat."
"Aku kan nurut apa kata tante, lebih baik masak daripada makan diluar yang belum tentu kebersihannya terjamin."
Ucapan Kiara membuat sang tante tersenyum bangga. "Ini baru ponakan tante!"
Tidak ada yang bisa Kiara lakukan di dapur jika tantenya sudah menguasai tempat tersebut. Bahkan sekedar dibantu memotong sayuran saja sang tante menolak. "Kalau masak itu lebih baik satu orang aja yang lakuin, biar rasanya enggak aneh karena terlalu banyak tangan yang pegang," begitu katanya.
Jadilah Kiara ke dapur hanya mengambil air minum. Ia membawa gelas air putih bersamanya, memilih duduk disamping omnya, mengintip apa yang sedang pria itu lakukan.
"Apaan sih itu?" Tanya Kiara tak paham dengan kurva-kurva naik turun yang tertera si laptop sang paman.
"Gak ngerti kamu tuh beginian."
"Ya makanya aku tanya itu apa, om. Ih sensi banget."
"Oh iya, besok kamu ada kuliah, Ra?"
"Ada. Nanti om anterin Yara ke kampus, ya om ya" Bujuk gadis itu. Adik ipar dari papa Kiara itu mengangguk kemudian mengusak rambut ponakannya karena gemas.
"Kamu tuh udah kuliah tapi tetep kayak anak kecil dimata om dan tante. Sama kayak Kiandra."
"Tapi Kiandra mah bukan anak kecil tau om, Kian tuh bayik!"
Obrolan ringan paman dan keponakan itu berhenti kala sang tante memanggil untuk segera ke meja makan karena hidangan makan malam sudan siap.
Malam ini meja makan penuh dengan masakan rumahan. Walau Kiara juga sering masak sendiri untuk makan dirinya, tapi masakan sang tante tidak ada tandingannya. Wanita berusia menginjak kepala empat itu memang pandai memasak. Katanya beliau dulunya pernah ambil studi jurusan memasak. Tapi bukannya menjadi chef profesional, beliau malah jadi seorang yang ahli di bidang fashion.
Suami tantenya ini adalah sosok pria yang begitu pengertian. Setelah selesai makan malam, pria yang masih tampan meski sudah menginjak usia 42 itu menawarkan untuk mencuci bekas makan mereka. Bahkan Kiara yang ingin mengambil alih saja langsung di tolak.
"Udah sana kamu ngobrol aja sama tante, kangen-kangenan. Biar om yang cuci piring."
Beruntung sekali tantenya mendapatkan suami seperti beliau. Kiara berterimakasih pada pria itu sebelum berlalu dari dapur. Gadis itu kembali menoleh pada sang paman. Melihat lagi punggung yang sedang berdiri sambil mencuci piring itu. Hal itu mengingatkannya pada sosok lain yang juga sering melakukan hal yang sama setelah mereka makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAN | Kim Chaewon x Choi San [END]
Fanfiction"Enggak semua orang yang saling mencintai bisa berakhir bersama, San. Termasuk kita." Kecelakaan mobil yang merenggut kedua orang tuanya satu tahun yang lalu masih menyisakan kesedihan mendalam bagi seorang Kiara, gadis yang baru lulus dari sekolah...