chapter 38

166 21 11
                                    

tw //suicide//

=====

Sudah satu minggu sejak kejadian itu. Selama itu pula Kiara tidak pergi ke kampus. Yena dan Hana bergantian menemani Kiara di apartemen. Karena kejadian itu juga Kiara jadi takut bertemu banyak orang. Sebenarnya sejak dirinya menjadi bahan bullyan karena perselingkuhannya dengan San terbongkar, Kiara sudah agak takut bertemu banyak orang. Namun puncaknya adalah setelah kejadian itu.

Oleh karena itu, gadis itu berhenti dan dari pekerjaan part timenya sebagai model.

Kiara juga jadi sangat pendiam. Gadis itu tidak banyak bicara meski berkali-kali Hana dan Yena mengajaknya mengobrol. Kiara sering sekali melamun. Dan hal tersebut membuat dua perempuan lainnya benar-benar tidak tahu harus apa.

Hidup Kiara berubah drastis. Ia sudah seperti mayat hidup. Tubuhnya semakin hari semakin kurus karena tidak diberi asupan dengan benar. Hana menawarkan untuk memberitahu keluarga Kiara, namun gadis itu menolak keras. Kiara bilang dia takut, dia tidak ingin melihat keluarganya khawatir.

Gadis itu sangat peduli dengan kekhawatiran orang lain tanpa memikirkan kondisi dirinya sendiri.

San juga rutin datang, namun tetap tidak bisa menemui Kiara secara langsung. Jika San datang, Kiara hanya akan berada di kamarnya. Lelaki itu baru bisa melihat Kiara hanya saat gadis itu sedang tidur.

San memiliki teman mengobrol yaitu Eric, pacar Yena yang selalu ikut dengan Yena setiap giliran perempuan itu datang. Kadang kalau Hana tidak memiliki jadwal kuliah, apartemen Kiara jadi ramai.

"Kak, aku mau ketemu San," lirih Kiara.

"Kamu yakin?"

Bibir Kiara bergetar, "San pasti sedih karena aku kayak gini. Biarin aku ketemu dia, ya?"

"Tapi kalau kamu masih gak sanggup, jangan di paksa ya. Nanti aku panggilkan San dulu."

Hana meninggalkan kamar Kiara untuk memanggil sosok yang sebenarnya Kiara rindukan, namun entah kenapa ia merasa begitu ketakutan.

San mengetuk pintu, masuk kedalam kamar dengan hati-hati. Lelaki itu melihat bagaimana gadisnya duduk bersandar pada kepala ranjang, tubuh mungilnya semakin terlihat kecil terbenam oleh selimut tebal dan hanya menyisakan kepala saja yang menyembul di baliknya.

San mengambil duduk di ujung ranjang, mencoba memberi jarak agar Kiara merasa senyaman mungkin terhadap kehadiran dirinya.

"San, maafkan aku. Aku jadi kayak gini."

"Bukan salah kamu, cinta."

Kiara mendongak memberanikan diri melihat sosok lelaki yang amat ia cintai.

"Hey, dengar. Aku udah memutuskan pertunangan itu, aku gak lagi terikat, Yara. Kita bisa bahagia tanpa perlu memikirkan hal lain."

Kiara malah menangis mendengar San bicara seperti itu. Dia sangat mencintai San. Tapi kejadian itu cukup membuatnya trauma terhadap laki-laki. Ia takut di sentuh. Lihatlah dirinya sekarang, ia bahkan menyembunyikan seluruh tubuhnya dibawah selimut.

Walau ia mencintai San, rasanya dia tidak akan sanggup kalau harus melanjutkan hubungan dengan lelaki itu. Meskipun San mungkin tidak akan keberatan dan tetap menerima Kiara apa adanya, tetap saja Kiara akan merasa tidak enak terhadap lelaki itu.

"Cinta, hey, jangan nangis!"

"JANGAN!"

San akan mendekat untuk mengusap air mata Kiara yang mengalir, namun lelaki itu berhenti saat Kiara memperingati.

"JANGAN DEKAT! KUMOHON. AKU TAKUT!"

Kiara menutup kepalanya dengan selimut, kepalanya menggeleng kuat. Handa datang mendmegar teriakkan Kiara yang sangat keras.

SAN | Kim Chaewon x Choi San [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang