chapter 4

155 25 0
                                    

"ketemu kak Hana dulu, dia katanya lagi di kantin."

Kiara hanya mengikuti Yura dari belakang, gadis itu berjalan lambat karena sepatu yang ia kenakan tidak nyaman. Menyesal dengan pilihannya mengenakan hak tinggi, kakinya sudah terasa pegal karena hari ini dirinya banyak presentasi yang mengharuskan untuk berdiri.

Yura berhenti tiba-tiba membuat Kiara menabrak punggung gadis itu dengan tidak sengaja, keduanya sama-sama mengaduh membuat orang-orang yang ada disana menoleh.

"Kak Hana di ruangannya ternyata, gak jadi ke kantin."

Dua gadis dengan tinggi hampir sama itu melanjutkan perjalanan mereka.

Sampai di depan ruangan yang dituju, sosok yang ingin mereka temui ternyata lebih dulu membuka pintu sebelum diketuk.

"Eh kalian udah disini. Udah makan?" Tanya sosok cantik itu, Kiara dan Yura menggeleng serempak.

"Aku juga belum makan, kita ngobrol di kantin aja, yuk!"

Hana membuarkan kedua juniornya jalan lebih dulu sementara ia menutup pintu.

"Kiara!" Panggil gadis itu saat melihat cara berjalan Kiara yang tidak biasa.

Kiara menoleh mendengar namanya dipanggil, "kenapa kak?"

"Kaki kamu gapapa?"

"Gapapa kak, cuma pegel aja dari pagi banyak berdiri."

"Lepas aja, aku ada sendal jepit. Mau pake?"

"Boleh deh," ucap Kiara seraya melepaskan sepatu hak tinggi miliknya.

Hana memberikan sepasang sandal jepit warna merah muda pada Kiara dan menyimpan sepatu gadis itu di ruangannya.

Ketiga gadis itu kembali berjalan ke kantin bersama.

"Kiara tuh suka aneh-aneh, saking pengen perfeknya dia gak pernah perduliin kenyamanan dia. Kayak gitu kan jadinya," omel Yura

Kiara mendengus tanpa melakukan pembelaan karena dirinya mengakui fakta tersebut sedangkan Hana hanya terkekeh saja mendengar ocehan adik tingkatnya itu.

Kantin lumayan ramai karena ini memang sedang jam makan siang. Kiara diminta untuk mencari tempat duduk sedangkan kedua gadis lainnya memesan makanan. Ia memilih untuk duduk di salah satu meja untuk empat orang yang tidak terlalu jauh dari tempat penjual makanan.

Yura membawa nampan berisi tiga gelas es jeruk, berjalan ke arah meja yang Kiara duduki. Di belakangnya menyusul Hana dengan nampan berisi dua mangkuk bakso pesanan dirinya juga Kiara serta seporsi ayam penyet pesanan Yura.

"Sambelnya menggoda banget," ucap Kiara sambil menatap ayam penyet milik Yura yang duduk dihadapannya.

Baru saja Kiara akan mencolek sambel dipiring, tangannya langsung ditepuk oleh Yura. Gadis itu melotot menatap Kiara dengan sengit.

"Kita temen, tapi kalo soal makanan, no!"

"Nyicip doang, Ra. Yaaa boleh yaaa?!" Bujuk Kiara dengan wajah sok imut membuat Yura semakin kesal.

"No! Kamu udah pesen bakso lagian masih pengen yang lain."

"Pelit!"

"Udah, udah, ayo makan!" Lerai Hana.

Kiara mengalah, mereka akhirnya makan dengan tenang setelah drama singkat dadakan itu.

*

"Kita bakal bahas itu kok besok, kalian udah dapet infonya kan kalo besok kita ada pertemuan?"

"Udah, di grup kan diumumin juga."

"Besok weekend kalian gak ada acara? Kencan misalnya."

"Kak gak usah gitu deh, kita kan jomblo!" Seru Yura kesal.

SAN | Kim Chaewon x Choi San [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang