San pergi. Pergi meninggalkan Kiara sendirian di halte dekat kampus. Kebingungan tidak tahu harus bagaimana.
Ketika mereka tiba di halte, dua orang pria berbadan besar dengan setelan serba hitam datang menghampiri. Menarik San dengan paksa untuk ikut dengan mereka. Meski San sudah berusaha berontak, kekuatannya tetap tidak sebanding dengan dua pria itu. Kiara tidak bisa apa-apa, dia hanya mematung memperhatikan San diseret dan dilempar masuk kedalam mobil.
Pikirannya menerawang kemana-mana. Bayangan San yang penuh luka di sekujur tubuhnya kembali masuk dalam pikiran, membuat gadis itu merasa khawatir berlebihan. Begitu sadar dengan lamunannya, Kiara baru bergerak coba mengejar mobil hitam yang kini sudah melaju.
"SAN!" Teriak Kiara sepanjang dirinya berlari. Gadis itu terus berlari sampai mobil itu berbelok di tikungan dan tidak bisa lagi di kejar, kakinya sudah lemas, napasnya sudah tersengal. Tubuhnya jatuh terduduk diatas trotoar.
Kiara menghubungi Yena minta tolong untuk menjemput dirinya pulang. Yang datang bukan Yena, melainkan Eric kekasihnya. Lelaki itu membantu Kiara bangun dan masuk kedalam mobil. Sepanjang jalan Kiara hanya diam walaupun sejak tadi Eric terus bertanya ada apa dengan Kiara. Eric tidak langsung mengantarkan Kiara pulang, lelaki itu membawa Kiara ke kediaman Yena.
Untungnya Yena tidak banyak bertanya. Dia bersiap seperti biasa pada Kiara, berusaha agar Kiara setidaknya mengesampingkan masalah yang sedang dihadapinya.
Bahkan sampai Yena mengantarkan Kiara kembali ke apartemennya pun gadis itu tetap bungkam. Alhasil Yena menelepon Hana agar datang ke apartemen Kiara karena gadis itu sepertinya butuh teman.
Yena bertanya pada Hana apa yang terjadi di kampus karena Kiara meminta dijemput disana. Dan keadaannya sudah seperti itu saat Eric datang menjemput.
Hana berjanji akan cerita nanti. Jadi Yena memutuskan kembali ke kediamannya karena ia meninggalkan kekasihnya sendirian di sana.
"Kiara," panggil Hana pelan.
Kiara masih bergeming membuat Hana merasa bingung mau apa. Jadi dia hanya duduk disisi Kiara, membawa tubuh itu dalam pelukannya. Kiara menangis diam-diam, dan Hana tidak ingin mengganggunya, ia membiarkan Kiara mengeluarkan segala emosi yang dirasakannya sambil mengusap-usap lengan atas sang adik kelas dengan lembut.
*
Hari-hari berikutnya berjalan sama. Di kampus Kiara masih tetap mendapatkan banyak kebencian dari semua orang. Namun ia tidak peduli akan hal itu.
Satu yang gadis itu pedulikan adalah bagaimana kabar San. Karena setelah insiden itu, San tidak lagi terlihat di kampus. San juga berhenti mengunjungi Kiara di apartemen. Sesekali gadis itu hanya melihat Gita berjalan sendirian di koridor.
Kantin bukan lagi tujuan utama Kiara saat ada jeda makan siang karena disana ada banyak orang yang pastinya akan berbuat hal-hal tidak menyenangkan terhadapnya. Biasanya kalau ada jeda perkuliahan, Kiara hanya akan pergi ke perpustakaan atau mungkin ke toilet dan diam disana sampai jam kuliahnya mulai lagi.
Hari ini Kiara ingin ke perpustakaan. Kakinya yang dibalut sepatu kets melangkah cepat. Bahkan untuk berjalan di koridor saja membuat Kiara merasa tak nyaman karena banyak yang melirik pada dirinya. Ujaran yang mengatainya jalang pun masih sering sekali Kiara dengar.
Langkahnya terhenti saat melihat dua orang yang Kiara kenal berjalan kearah tangga. Kiara memilih mendekati dua orang yang ternya sedang mengobrol dibawah tangga. Gita dan lelaki yang menjadi selingkuhannya.
"Tanpa kamu meminta aku pun, ku rasa keluarga San sudah pasti akan memberi pelajaran pada perempuan itu." Ujar yang lelaki.
Kiara tidak mungkin salah sangka bahwa dirinyalah yang sedang mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAN | Kim Chaewon x Choi San [END]
Fanfic"Enggak semua orang yang saling mencintai bisa berakhir bersama, San. Termasuk kita." Kecelakaan mobil yang merenggut kedua orang tuanya satu tahun yang lalu masih menyisakan kesedihan mendalam bagi seorang Kiara, gadis yang baru lulus dari sekolah...