Sari pov
****
"Mbak disaaa???!"
Aku berlari menuju mbak disa yang juga menyambutku, aku memeluknya erat. "Mbak... yaampun lama ga ketemu."
"Adek.. aku juga kangen!! Kamu sih ah sibuk banget," mbak disa memukul pantat ku, aku cuma tertawa mendengar ocehan mbak disa.
"Mbak, arel sama gelisa mana?" Aku mencari dua anak kecil, yang biasanya kalau pulang ke rumah mama mereka akan menarik bajuku dan memintaku jalan-jalan.
"Lagi jajan tuh di depan rumah, keknya mereka beli cilok."
Aku mengintip dari jendela, benar saja mereka masih mengantre untuk mendapatkan cilok ternyata. "Aku ke sana ya." Ucapku
Aku berjalan melewati diaz yang kebetulan duduk di meja makan. Kalau ada arel dan gelisa, diaz suka aku nomor duakan hehe. "Arell, gelisaaa!"
Arel dan gelisa sontak menoleh bersamaan, "Ica tu ateu ateu!"
Aku menghampiri arel dan gelisa untungnya saat aku menghampiri mereka cilok nya sudah siap diambil. "Makasi ya amang,"
"Sami sami neng."
Aku menggendong gelisa dan menuntun arel tapi tiba-tiba arel merengek, "ateu mau gendong ateu."
Aku berjongkok mengangkat arel dan gelisa bersamaan, anak nya mbak disa cantik sama ganteng berat mereka juga gak begitu berat jadi ya.. aku sangguplah.
"Yaampun dek.."
Mama menyambut kami, ia mengambil alih gelisa karena kasihan melihatku menggendong anak kak dandi sekaligus.
"Arel.. kan bisa jalan sendiri kan? Kenapa minta di gendong ateu?" Tanya mbak disa sambil berkacak pinggang. Aku mengelus pundak mbak disa.
"Ngga papa mbak, ngga berat kok."
Mbak disa mengambil alih gelisa, "Ica sama mamah yuk? Ateu nya mau makan dulu,"
Arel menarik sweater ku, "Ateu.. mau makan sama ateu."
"Sama mamah aja abang, ateu nya biar makannya gak ke ganggu."
Aku mengulurkan tangan pada arel, "ngga papa mbak, ayuk arel sama ateu sini disuapin."
"Mammm.. mau mam mam." Gelisa menunjuk-nunjuk aku dan Arel, ingin ikut makan.
Aku melihat diaz yang sudah selesai makan, tersenyum kecil tapi diaz tak membalasku. Dia kenapa deh, batinku.
"Hai om iaz." Sapa arel. Diaz cuma senyum, gak nyapa arel kayak biasanya. Aku menaruh arel di tengah-tengah aku dan diaz. Karena diaz sudah selesai makan, dia lagi main hp sekarang.
"Om iaz main apa? Mauk liat."
Diaz menyodorkan hp pada arel, "lagi nelpon orang ael. Gak lagi main game,"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
Novela JuvenilStory on going and (21+) apa jadinya jika seseorang yang sangat sibuk di satukan dalam suatu ikatan pernikahan? Diaz dan Sari pasangan kekasih itu merupakan seorang yang cukup dikenal di kalangan pengusaha. Diaz merupakan seorang arsitektur, sementa...