Sari pov
****
"Udah maa, ini sari lagi masak buat diaz."
"Iya baguss, jangan beli mulu. Mendingan ditabung uang nya."
"Hm, beli juga ga sering."
"Kak, ini mama lagi di jalan mau ke jakarta. Adek kamu ada tes di jakarta. Kalau mama nginep dirumahmu nggak papa toh?"
"Iya gapapa toh, dateng aja. Aku kangen."
"Diaz izinin gak ya?"
"Ya masa nggak izinin, pasti izinin kok. Ntar aku bilang diaz. Mama otw sini kapan?"
"Siang dek, paling nyampe isya."
"Oh yaudah, hati-hati ya ma.. aku tutup sek ya, ini susah megang HP sambil masak."
"Yaudah, mama tutup."
"Hm.. see you."
Aku menaruh HP ku diatas meja makan, melanjutkan memasak ayam asam manis yang pagi ini aku buat spesial untuk diaz. Karena diaz lagi gak mood dari kemarin, aku pengen bikin mood dia baik lagi.
"Morningg sayang."
Suara diaz menggema, dia baru bangun dan menghampiriku. "Morning, mas."
"Bikin apa tuh? Wah, makanan kesukaan aku." Diaz mencium pipi kananku sambil memperhatikan aku memasak.
"Iya, biar mood kamu baik. Nyenyak tidurnya?"
Diaz senyum, lalu ngangguk. Aku yang liat respon dia senyum kecil, berharap dia akan kembali jadi suamiku yang periang dan ceria.
"Yey, udah jadi." Jawabku diaz mengambilkan piring sementara aku menaruh masakanku di piring yang sudah di sediakan diaz. "Sini mas, makan. Nasi nya masih anget, ayamnya baru jadi."
Diaz menarik kursi untukku duduk, dan satu lagi untuk dia. "Jago nya istri aku. Sering-sering ya."
"Siap, kamu request boleh. Biar aku belajar masak dari youtube."
Diaz senyum, "asik, betah banget deh dirumah."
"Dimakan mas."
Aku nyiapin nasi buat diaz, "kamu makan juga." Ujar diaz.
"Aku mau nyuci piring dulu, numpuk soalnya." Jawabku.
"Eh nggak... biar aku. Ntar habis aku selesai makan biar sekalian, kamu ke kamar gih." Ujarnya.
"Ke kamar? Mas aku pengen produktif hari ini banyak gerak biar pas mamaku dateng gak diomelin karena aku diem mulu."
Diaz tertawa kecil, "mama kamu mau dateng?"
"Iya, adekku ada tes disini. Mama mau nginep dua hari, kamu kasih izin kan?" Tanyaku.
Diaz ngangguk tanpa ragu, "masa aku ga izinin sih. Mama kamu kan mamaku juga."
"Iya.. aku tau kamu pasti izinin sih, cuma mama keukeuh minta aku izin dulu sama kamu. Kalau kamu ga izinin ya gampang.... gaakan ku kasi jatah." Jawabku agak meninggi nadanya.
"Jatah apa nih?"
"Ya biasalah, gak usah sok polos."
Diaz ketawa, "iya ampun, mama mau tinggal sebulan disini pun aku pasti izinin sayang."
Aku menghela nafas lalu tersenyum, senang punya suami baik dan pengertian kayak diaz. Gak bikin aku makan hati, hehe.
"Aku ke kamar ya, mau buka paket dari Natha." Ucapku, diaz cuma membalas dengan anggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
Fiksi RemajaStory on going and (21+) apa jadinya jika seseorang yang sangat sibuk di satukan dalam suatu ikatan pernikahan? Diaz dan Sari pasangan kekasih itu merupakan seorang yang cukup dikenal di kalangan pengusaha. Diaz merupakan seorang arsitektur, sementa...