Sari mengantupkan wajahnya di tempat kesukaannya, ya. Setelah menikah dengan diaz, dada bidang suaminya itu menjadi kesukaannya selalu. Diaz tampak masih pulas dengan tidurnya karena semalam ia begadang, ia harus menyelesaikan design bangunan yang diminta oleh seorang pengusaha ternama indonesia. Makanya ia terus bekerja keras setiap malamnya.
"Suami.. bangun yuk?" ucap sari sembari mengusap wajah diaz. Semenjak mereka menikah, tidak ada sebutan spesial seperti singkatan kesayangan atau apapun itu. Sari sering memanggil diaz suami karena itu terdengar lucu, sedari mereka sekolah SMA pun sari lebih sering memanggilnya mantan ketua kelas karena diaz pernah menduduki posisi itu.
"Jam berapa?"
"Enam lewat." Diaz meregangkan tangannya yang pegal, . "Ayo, sebelum matahari terbit."
"Hm." Jawab diaz, lalu berjalan ke toilet.
Diaz dan sari sudah menjalani pernikahan mereka selama satu tahun. Ya memang satu tahun tampak sangat cepat, terlebih lagi mereka adalah orang yang sibuk dan jarang dirumah.
Seselesainya mereka berolahraga ringa, diaz menyenderkan tubuhnya ke ranjang. Matanya terlihat sangat menahan kantuk.
"Capek banget ya sayang? Mau aku buatin sesuatu?" Tanya sari sembari mengusap lengan diaz.
Diaz tak segan memegang erat tangan sari itu membuatnya tampak tenang, "lumayan,"
"Kamu kalau capek, gak usah ikut jadwal lari pagi ya? Biar aku sendiri aja." Ucap sari.
Diaz melirik, "Gak, aku mau ikut."
Sari menghela nafasnya, diaz ini emang agak manja dan kadang suka ada sifat kayak anak kecil ia cukup mengakui itu karena mungkin itu sifat bawaan karena diaz adalah anak bungsu dari keluarganya.
"Kamu kalau mau tiduran di kasur aja deh, sakit badan entar."
Diaz memangutkan bibirnya, "takut kebablasan."
"Haduh, ya gimana ya... itu matanya aja ketutup." Sari menjahili diaz dengan membukakan mata diaz dengan sengaja. "Mau aku buatin apa deh biar kamu gak ngantuk?"
"Cium coba, kayaknya cuma itu obatnya."
Sari memukul lengan dia, "mesum, masih pagi ah. Yang lain!"
"Mau peluk." Ucap diaz ia merenggangkan tangannya dan menarik sari.
(Ilustrasi)
Sari Pov
Diaz menenggelamkan wajahnya dalam pelukanku, kalau sedang manja ia memang sering begini. Akunya juga tak pernah merasa risih sih. "Diaz, aku mau makan mie ayam ya pulang lari nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
Fiksi RemajaStory on going and (21+) apa jadinya jika seseorang yang sangat sibuk di satukan dalam suatu ikatan pernikahan? Diaz dan Sari pasangan kekasih itu merupakan seorang yang cukup dikenal di kalangan pengusaha. Diaz merupakan seorang arsitektur, sementa...