Sari pov
****
"Sayang aku izin dinner perpisahan bareng temen seproyekku boleh?"
Aku mengangguk, "tapi mas inget! Jangan minum dari minuman yang orang lain kasih ya? Kamu beli sendiri minuman sama makanannya. Aku khawatir semenjak kejadian kemarin, kamu hampir aja loh...."
Diaz ngangguk paham, dia mencium keningku. "Janji,"
"Yaudah, aku beres-beres baju ya di kamarmu. Biar kamar yang ini dibersihin office."
Diaz mengangguk, "aku pergi ya."
****
"Bagus gak put?"
"Bagus sih Lan, tapi elo.. apa ga aneh aja ntar dinner make dress begitu?"
"Hah lo nyuruh gue pake baju seksi, ini udah paling seksi anjir."
"Kurang seksi lahh!"
"Nantangin lo ya ahaha, bentar gua ganti."
"Nih gimana?"
"Anjir... Haha cakep-cakep."
"Pake ini aja?"
"Hm."
"Oke dah."
Setelah selesai video callan dengan putri, wulan segera bergegas untuk pergi dinner. Dinner nya di restaurant hotel dibawah, ia sebelumnya memakai blazer terlebih dulu.
Setelah sampai di lantai restaurant, mata nya memandang diaz yang sedang berbincang dengan randy di meja pojok. "Hai guys, sorry telat."
Diaz dan randy ikut melirik, diaz melirik sekilas dan memalingkan wajah ketika wulan melepas blazernya.
"Lan.. yang bener aja lo masa make ginian disini?" Tanya randy memastikan wulan tidak mabok.
Wulan tersenyum kecil, "ngga kok beneran ini gue make ini. Gak masalah kan, az?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
Teen FictionStory on going and (21+) apa jadinya jika seseorang yang sangat sibuk di satukan dalam suatu ikatan pernikahan? Diaz dan Sari pasangan kekasih itu merupakan seorang yang cukup dikenal di kalangan pengusaha. Diaz merupakan seorang arsitektur, sementa...