Sari pov
****
Aku mengatur nafas mengimbangi sesuai yang mentor yoga ku beritahu. Setelah beberapa hari beradaptasi dengan kelas yoga akhirnya aku bisa beneran ngerti gerakannya harus se detail apa.
"Baik, untuk pertemuan yoga hari ini saya sudahi. Sehat-sehat selalu ibu hamil!"
Aku merenggangkan badan, pegal rasanya, hari ini putri gak masuk karena udah masa-masanya dia lahiran. Jadi aku sendirian sebenarnya ada beberapa orang yang mengajakku berbicara, tapi hanya sesaat dan gak berlanjut.
Me
Az aku udah selesaiSetelah mengirim pesan ke suamiku, aku mutusin buat beli salad buah langganan dikantin. Aku bisa sampai makan 5 kotak dalam sehari, satu kotaknya pas istirahat kelas yoga dan empat nya biasanya aku bawa pulang dan orang rumah yang makan. Ya orang rumahnya aku juga sih. Diaz juga suka makan salad buah disini karena saos salad nya yang enak.
"Teh, ini sekotak lagi buat teteh aja." Aku kaget, saat penjual salad buah itu nyodorin satu kotak lagi.
"Loh kenapa emang mas?"
Dia cuma nyengir, "teteh soalnya suka beli banyak, sekalian warung nya mau tutup sisa salad buah nya."
"Kok tutup nya cepet mas? Emang ntar malem gak ada kelas?"
Dia menggeleng, "Ada teh, cuman ini saya ada urusan."
"Ohh... saya bayar aja deh mas, ini uang nya nambah tiga puluh kan?" Dia menggeleng menolak uang yang aku beri.
"Ngga usah teh, beneran ini mah gratis karena teteh suka beli banyak! Diterima aja ya teh."
Aku seneng pastinya, setelah pamitan sama mas yang punya kedai nya. Aku ke depan gedung, chat aku belum dibalas diaz jadi aku mutusin buat nunggu di depan.
Karena ini sore menjelang malam, jalanan depan gedung lumayan sepi karena yang biasanya jualan pakai gerobak cuman dikit. Aku gabut sampai akhirnya mutusin buat ngecek HP lagi.
Diaz🦖
Okee wait ya sayang bentar aku turun tangga dulu habis rapat tadi.. bentar yaaaAku ketawa kecil, "lama juga gapapa kali." Jawabku. Aku ngerasa kalau vibes di tempat yoga ku ini asri banget dan jarang panas, makanya aku suka.
Tin tin
Aku berdiri, benar saja mobil diaz sudah sampai. "Hai suamik."
Diaz nyium pipiku, "mmh, gemes banget. Gimana hari ini?"
Aku noleh, "ya.. biasa aja sih, putri gak masuk soalnya jadi sepi aku diem mulu."
Diaz memasang wajah ikut sedih, "cari temen baru lagi sayang, biar kamu gak sendirian."
Aku ngangguk doang nurutin, "ETAPI!" Diaz kaget denger aku yang teriak, "kenapa?"
"Aku dapet salad buah gratisss!" Aku nunjukin satu wadah ke diaz, "hoki banget hari ini."
"Kok bisa? Apa karena kamu sering beli?" Aku ngangguk, "mas yang jualnya baik banget."
Diaz senyum, aku buka satu wadah dan makan di mobil. Sesekali aku nawarin dan nyuapin diaz buat nyobain.
"Aku mau ajak kamu ke toko bangunan, mau ikut atau dirumah?" Tanya diaz.
Aku noleh, "mau apa?"
"Buat.. proyek baru." Aku mengangguk, "mau ikut, lagian capek kan kalau bolak balik anter aku dulu."
Diaz nyengir, "tau aja." Aku senyum lirik dia.
"Az, perut aku jadi berat deh." Ucapku kalau dilihat-lihat lusa sudah menginjak 4 bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
Novela JuvenilStory on going and (21+) apa jadinya jika seseorang yang sangat sibuk di satukan dalam suatu ikatan pernikahan? Diaz dan Sari pasangan kekasih itu merupakan seorang yang cukup dikenal di kalangan pengusaha. Diaz merupakan seorang arsitektur, sementa...