Points Of The Compass

46 10 1
                                    

Berurusan dengan orang yang keras kepala sama saja seperti melawan arah mata angin, jika menyangkal kau hanya akan berbalik untuk mengikutinya.

(Rachelie Aphrodite Roullier)









🌸🌸🌸







"Beri aku waktu 15 menit sebelum kau masuk."

"Kau benar-benar ingin merebutnya dariku?" Alfard meninggikan suaranya.

"Alfard ayolah ! Lima belas menit aku ingin berdansa dengannya setidaknya biar kita impas." Mohon Arloey lagi.

"Impas kau bilang?"

"Kau berdansa dengannya saat dia masih menjadi tunanganku dan sekarang aku ingin berdansa dengannya saat dia menjadi kekasihmu dan hutangmu padaku aku anggap lunas."

"Arloey ! kau benar-benar ingin tanganku menghajarmu lagi ?"

"Kupastikan dia akan memaafkanmu setelah ini. Kau harus ingat apa tugasmu nanti, kau mengerti ?"

Arloey meneliti penampilan Arloey, "Kau juga harus ingat aku juga selalu siap untuk membunuhmu kapan saja."

Arloey hanya menampilkan smirknya dan berlalu keluar menuju mobilnya.

Alfard menatap punggung Arloey yang mulai menjauh.

Kenapa sekarang secara terang-terangan adik sepupunya itu mulai menunjukkan bahwa ia menginginkan Rachel ?
Bahkan pria itu dengan tegasnya mengatakan ingin berdansa dengan gadis itu.
Apa sekarang ia harus bersaing dengan Adik sepupunya itu sendiri ?

Oh GOD, ia benar-benar menyesali kenapa dulu membiarkan Rachel dan Arloey bertunangan. Meski pada akhirnya pertunangan itu telah berakhir, tetap saja Arloey malah sering sekali menunjukkan ketertarikannya pada Rachel.

Shitt.

Alfard mengepalkan tangan dan memilih untuk segera memasuki studio Arloey.

Satu setengah jam Alfard menunggu di studio Arloey. Sudah lebih dari sepuluh kali ia berpindah tempat. Kali ini ia duduk di meja kursi editor diruangan itu. Tangannya bergerak menyalakan Pc yang ada di depannya itu. Ia melihat-lihat file yang tersimpan di komputer itu sampai tangannya mengklik mouse yang memberikan perintah untuk membuka folder yang bernama "Loey' s"

Ada dua judul lagu disana yang satu berbahasa Korea dan satunya berbahasa Inggris.

Jarang sekali Arloey menggunakan bahasa Korea di lagunya, meski ia cukup fasih berbicara bahasa Korea.

Dan ini adalah lagu pertama yang di temukannya di pc itu. Iapun memilih untuk memutar lagu itu. Jujur saja negara itu memang selalu memiliki tempat di hatinya. Jadi tak jarang ia ingin tahu hal-hal yang menyangkut dengan negara kelahirannya itu.

🎵🎵🎵

Aku telah melihat cahaya suatu hari
Cahayanya begitu menyilaukan sehingga kedua matanya menyilaukan
Kamu datang kepadaku dengan ceria dan meneleponku
Ingat
Waktuku tidak bisa tidur setiap malam
Banyak pemikiran mengalir masuk
Fajar yang tak henti-hentinya menelanku
Lebih jauh

Apa berikutnya ?
Akankah sama seperti sekarang
Seperti berjalan di terowongan
Aku cemas

Mungkin besok
Besok aku akan menunggumu
Jawab aku
Bersinarlah padaku

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang