Confession

66 12 6
                                    

"Saat ini aku benar-benar sadar aku tak bisa merubah yang sudah dituliskan sebelumnya, pada kenyataannya kini akulah yang kalah."

-Arloey Rezman-




🥀🥀🥀





Suasana didalam ruangan promnight malam ini begitu tegang untuk beberapa orang disana. Meski suara musik yang terputar begitu keras dan para tamu yang hadir masih menikmati dansa mereka, itu tak berlaku untuk dua kubu keluarga Roullier dan dua putra Rezman malam ini. Untungnya mereka sudah berkumpul disudut ruangan yang lain sehingga tak mengganggu para tamu promnight yang sedang menikmati pesta itu.

"Maaf karena membuat kegaduhan ini tapi sungguh mereka adalah pasangan yang sebenarnya." Tegas Arloey membuat Alfard dan Rachel berpandangan.

"Kau mempermainkan Aphrodite ku?" Seru seorang Roullier lain yang baru saja datang.

Semua atensi merekapun beralih pada orang itu, Darren Sanch Roullier dan Arsuho Ethan Roullier yang baru saja datang.

"Daddy, this is not what is on your mind." Kali ini Rachel menahan langkah daddynya.

Pria dewasa yang masih terlihat awet muda diumurnya yang sudah tak bisa dikatakan muda itu menatap putri bungsunya.
"Apa para pria itu menyakitimu?"

Rachel menggeleng, "Dad__,"

"Kalian berdua, putra Rezman__," Panggil Darren memotong ucapan Rachel dengan tatapan mengarah ke Arloey lalu ke Alfard.

"Kalian berdua menyukai, Aphrodite ku?" Tanyanya membuat Rachel seolah ingin menahan ucapan itu namun tak bisa.

Jadilah hanya tatapan tak mengerti yang ia perlihatkan pada Daddynya itu.

"Tuan Roullier__," kali ini Alfard yang berucap dan berjalan mendekati Darren dan Rachel.

Ia berhenti beberapa langkah dari ayah dan anak itu "Maaf jika selama ini saya belum memberi kesan yang baik untuk menemui anda tapi__, dengan seluruh keseriusan yang saya miliki saya harap anda berkenan untuk membiarkan saya mencintai Aphrodite."

Darren menatap Alfard yang ia tahu pria ini bukanlah yang ia jodohkan dengan putrinya, ia manggut-manggut lalu beralih menatap Arloey yang seolah tak memiliki kata-kata yang bisa ia katakan untuknya. Pria itu seolah ikut membeku mendengar pengakuan Alfard yang begitu gentle meminta izin padanya untuk mencintai putrinya.

Apa ia memang harus memutus harapannya untuk menjadikan Arloey putra menantunya?

Yang benar saja.

"Arloey__, tak ada yang ingin kau ucapkan juga padaku?" Tanya Darren.

Arloey terlihat menunduk, "Maafkan saya tuan Roullier__,"

Darren menghembuskan nafas, kenyataan macam apa ini. Selama ini ia melihat hubungan yang begitu baik antara Rachel dan Arloey. Bahkan mereka menyetujui perjodohan yang ia rencanakan, ia pikir keduanya memang saling mencintai. Tapi hari ini sebuah kenyataan yang ternyata diluar harapannya.

Jadi semua ini hanya skenario yang mereka jalankan?
Apa seorang Darren Sanch Roullier baru saja dibodohi oleh putrinya dengan putra sahabatnya itu?

"Saya hanya ingin menyayangi Rachel dengan cara saya sendiri dan saya menginginkan dia bersama orang yang dicintainya." Lanjut pria itu.

Arloey beralih menatap Alfard, "Alfard jangan mengkhawatirkanku aku tetap menjadi pendukungmu untuk menjadi pendamping Aphroditemu." Ucap Arloey.

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang