Difference

57 10 1
                                    

You will always remember the first championship even though you won many championships."

"Kejuaraan pertama akan selalu kau ingat meski kau memenangkan banyak kejuaraan."

But fate is pulling you miles away, And out of reach from me,But you' re here in my heartSo who can stop me if decideThat you're my destiny ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

But fate is pulling you miles away,
And out of reach from me,
But you' re here in my heart
So who can stop me if decide
That you're my destiny ?

🎵Rewrite the stars - Zac efron ft Zendaya





🥀🥀🥀




"Aku tak menyangka__, sudah lama sekali." Suara Alfard memecah keheningan yang tercipta beberapa saat lalu saat aku datang setelah ia mengirimiku pesan.

Pandangannya masih menatap lapangan basket. Aku mengikuti arah pandangnya ada beberapa anak Senior high school yang sedang berlari kesana kemari mendrible bola menunjukkan skill mereka mengendalikan si bulat itu.

Sementara di sudut pinggir lapangan ada beberapa anak gadis yang menyorakinya. Hah, anak-anak itu membuat geli sendiri melihatnya.

"Dilihat dari sisi manapun pemain basket terlihat keren." Ia menyeringai saat salah satu anak memasukkan bola ke ring dan disambut timnya dengan selebrasi bersama.

Aku meliriknya sebal.
Apa ia kemari untuk bernostalgia ?
Atau dia sedang mengenang para gadis-gadis yang menyorakinya saat ia bertanding dulu.
Demi Tuhan jangan buat aku melempar bola basket itu ke kepalamu itu Alfard.

"Dulu__," kembali ia menjeda kalimatnya dan kembali menyeringai jika begini kenapa ia semakin mirip dengan Kevin, tentu saja mereka adalah kakak beradik, saudara kandung.

"Indah sekali." Tangannya meraih sebelah tanganku tanpa menatapku lalu menautkan jari-jari kami.

"Jika aku boleh memilih aku ingin berada disana selamanya, melihat seseorang duduk di tribun delapan dan__." Aku tak menanggapinya dan memilih menatap tangan kami yang masih bertaut.

"Fall in love with her smile."

Tangan kekar itu seolah menghantarkan kalor yang cukup untuk menghangatkan tanganku yang tak sepadan dengan miliknya. Entah kenapa rasanya selalu nyaman saat tangan itu menyentuhku.

Sampai aku merasakan seseorang memperhatikanku, aku mengangkat wajahku mendapati Alfard juga tengah menatapku. Wajahnya yang begitu tegas, hidung tingginya, bibir penuh yang sering mengucap kata-kata manis tapi terkadang juga sumpah serapah dan umpatan jika sesuatu tak berjalan sesuai keinginannya, rahang arogannya yang selalu menunjukkan sifatnya yang tak pernah ingin di bantah, dan terakhir kerutan diantara kedua alisnya yang entah kenapa akhir-akhir ini sering terukir membentuk sebuah garis lurus.

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang