Changed

46 9 5
                                    

"If I can't be with you, it's better if we don't need to know each other."

"Jika aku tidak bisa bersamamu, lebih baik kita tidak perlu saling mengenal."

Kristano Alfard Rezman

⬆️⬆️⬆️🎵I will go to you like the first snow - Ailee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬆️⬆️⬆️
🎵I will go to you like the first snow - Ailee



🥀🥀🥀










Jika seseorang ingin mengutuk, mungkin aku akan menjadi orang pertama yang melakukannya. Perihal tentang pertanggungjawaban aku tak peduli, rasanya tanganku ini masih begitu gatal melihat sialan itu masih bisa bernafas. Kalau bukan karena Rachel, sudah habis dia ditanganku. Terserah kalau nanti polisi akan memenjarakanku karena kasus pembunuhan atau semacamnya yang terpenting aku puas sudah menghajarnya. Bagaimana kelakuan brengsek sialan itu benar-benar sudah menguras kesabaranku.

Saat aku berusaha semaksimal mungkin untuk membantunya tapi apa yang kudapat ? Perumpamaan air susu dibalas air tuba sepertinya layak untuk kudapat. Satu lagi yang membuatku semakin ingin menendang wajah diktatorisnya itu dan bisa-bisanya Rachel malah mengoleskan obat merah mengobati luka-luka yang satu jam lalu aku buat untuknya.

Alfard brengsek sialan, i really want to kill you, damn it.

"DAMN !! Rachel ayo kita pergi." Ajakku setelah Rachel menutup kotak P3K.

Gadis itu masih tak bergeming dan masih menatap Alfard yang masih menutup matanya. Terserah saja kalau pria itu memang akan mati akan kugalikan kuburnya sekalian. Rasa kesalku sudah melebihi ubun-ubun saat ini.

"Loey, pulanglah duluan !" Satu kalimat Rachel membuatku tak terima.

Bisa-bisanya gadis itu ingin tinggal disini setelah yang dilakukan brengsek itu.

"Aku akan merawatnya, aku tak mungkin meninggalkannya seperti ini." Lanjutnya.

Lagi, sejak kapan gadis itu menjadi bodoh ?
Apa ia tak sadar apa yang sudah dilakukan Alfard sialan itu padanya. Bahkan di depan mata kepalanya ia melihat bagaimana brengsek itu menyentuh bitch sialan yang sudah pergi entah kemana saat aku menghajar si brengsek Alfard sialan Rezman itu. Aku masih ingat betul bagaimana bibir sialan itu berkali-kali mengecup bitch itu. Mengingatnya saja membuatku benar-benar muak.

 Mengingatnya saja membuatku benar-benar muak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang