"And if you can't be next to me, your memory is ecstasy"
"Dan jika kau tak bisa di sampingku, kenangan tentangmu adalah candu"
(Ghost-Justin Bieber)
***
"Sudah waktunya pulang." Ucap seseorang yang membuatku menoleh setelah hampir satu jam berada disini.
Aku baru menyadari lututku sudah kesemutan karena terlalu lama ditekuk. Ia membantuku berdiri menyadari aku yang sempat terhuyun.
"Apa dia memaafkanku?" Itulah kalimat yang sepertinya sudah ribuan kali aku tanyakan setelah aku berkunjung kemari.
"Tentu saja, dia sangat mencintaimu." Celetuknya membuatku tanpa sadar menarik sudut bibirku.
"Kau tak cemburu ?" Tanyaku.
Ia tersenyum samar, "Tak perlu ditanyakan." Lagi-lagi aku tersenyum mendengar ucapannya.
"Maafkan aku." Lanjutku masih tak berani menatapnya.
Aku merasakan ia menautkan tangannya ke tanganku.
"Demi semua yang sudah dikorbankannya dulu, aku akan berjanji untuknya dan untuk diriku sendiri, aku tak akan membiarkan siapapun itu menyakitimu." Kalimatnya membuat pipiku memanas.
Rasanya ia semakin pintar berkata-kata saja, dasar.
"Kau sedang membual ?" Berusaha menyembunyikan salah tingkahku.
Kulihat ia tersenyum dan menatap kearahnya, "Aku memang berjanji akan menjagamu untuknya, tapi jauh sebelum itu aku memang ingin menjagamu dengan seluruh hidupku, Rachel."
"Mommy, Daddy." Seruan anak kecil mengalihkan perhatian kami.
Aku berbalik mendapatinya sudah berlari mendekat dengan Sean mengikuti di belakangnya.
Aku merengkuhnya, "Sayang, kenapa kemari ? Apa Uncle Sean nakal ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE
Romance"Kamu adalah kesalahan, dan tetap saja aku menyukainya." -Arloey Geraldi Rezman- "Kita tak punya pilihan lain, selain menjalaninya." -Rachelie Aphrodite Roullier- "Jika kita adalah kebenaran, maka aku akan menghilangkan semua kesalahan." -Kristano A...