Rapuh

78 13 0
                                    

"People's biggest lie is that they seem to understand the situation you are in, when in fact they don't, they only know, but can't understand."

"Kebohongan terbesar manusia adalah seolah mereka mengerti dengan situasi yang kauhadapi, padahal sebenar tidak, mereka hanya tahu, tapi tak bisa mengerti."

I can dance and play the partif that's what you askGive you all i am

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I can dance and play the part
if that's what you ask
Give you all i am

🎵Christina Perri-Human

🥀🥀🥀






Jika memang suatu hari aku akan menyesal, aku harap jangan ada yang mengungkit tentang hari ini sebagai sebuah kesalahan. Karena siapa yang tahu bagaimana takdir itu berjalan. Bahkan aku sendiri tak mengerti bagaimana aku bisa berada di garis takdir yang seperti ini. Aku tak pernah berfikir mencintai seorang Rachelie Aphrodite Roullier adalah sebuah kesalahan. Tapi jika itu memang kesalahan aku siap untuk dihukum selamanya. Kalian bisa berkata aku gila, terlalu terobsesi, atau semacamnya.

Tapi itulah kenyataannya karena menurutku nothing is more important than my Aphrodite.

Sampai Anna dan Arloey memasuki ruangan dan menemukan kami, aku masih tak melepaskan pelukanku padanya. Meski masih tak ada balasan dari tangan yang biasanya selalu membalas pelukanku.

Persetan, aku tidak peduli aku hanya butuh dia, No other !

"Alfard kau melepas infusmu?" Seru Anna yang menyadari selang infus sudah tak terpasang ditanganku.

Aku mengabaikannya saat ini aku bahkan tak merasakan sakit di tubuhku karena kecelakaan itu. Tapi sakit yang lain karena melihat orang yang saat ini menangis dalam diamnya. Entah karena apa aku baru menyadari tanganku berdarah saat Arloey menarik tanganku.

Kurang ajar sekali brengsek satu itu.

"Ini bisa infeksi jika kau membiarkannya." Ucapnya.

Aku menatapnya sebal, apa itu penting sekarang?

"Anna, bisa kau bawa Rachel keluar sebentar?" Ucapnya lagi membuatku ingin protes karena ucapannya yang seenaknya itu.

Namun aku memilih mengalah dan membiarkan Anna membawa Aphroditeku.
Aku menatap punggungnya sudah menghilang di balik pintu masuk.

Aku menatap punggungnya sudah menghilang di balik pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang