"Ah..."
Chan megangin kepalanya yang bener bener kerasa pusing banget setelah ngelihat foto pernikahan nya. Kepalanya sakit banget, rasanya kaya mau meledak.
Yuna yang berniat ke dapur ambil minum kaget ngelihat Chan berdiri di depan pintu sambil megangin kepalanya.
"Eh, Kak Chan!"
Yuna langsung lari gitu aja kearah Chan. Kemudian nopang badan Chan yang entah sejak kapan jadi mleyot gini.
"Kakak kenapa? Duh, jangan pingsan ya! Badan kakak bongsor begini, aku mana kuat angkatnya!"
Baru juga dibilang, eh Chan beneran pingsan. Yuna dengan susah payah ngarahin Chan ke kasurnya. Setelah itu ngebanting badan Chan gitu aja ke kasur. Bodoamat semisal badannya Chan sakit, abisnya ngeselin sih tiba tiba pingsan.
"Baru juga beberapa bulan gak kesini, sekalinya kesini pingsan. Abis liat setan apa gimana sih?" Keluh Yuna.
Badan Chan yang berat karena isinya otot doang lumayan bikin Yuna kecapekan.
Pandangan Yuna beralih ke foto pernikahan Chan sama Chaera yang ada di dinding.Yuna beserta emang sengaja ga copot foto itu, biar Chan sadar kalau dia memang pernah menikahi Chaera. Biar ingatan Chan cepat kembali.
"Semoga ingatan kakak cepat kembali ya, kesel juga liat kakak jadi bangsat gini padahal dulu se bucin itu sama Chaera."
Si bungsu kelurga Shin kemudian kuat dari kamar. Ga mau bangunin Chan. Biar aja nanti Chan kebangun sendiri.
•••
Jihyo yang lagi duduk di ruang tamu rumah Yuna cuma bisa duduk sambil nundukin kepala. Jujur aja dia takut saat ini. Mana didepannya ada orangtua Yuna yang lagi natap dia dengan tatapan mengintimidasi.
Apalagi pas natap Wonho, ayahnya Yuna. Tatapan Wonho jauh lebih tajam daripada sebuah samurai. Ini pertama kalinya Jihyo ketemu Wonho. Terakhir ketemu tiga tahun lalu waktu Chan sama Jihyo mau nikah.
"Seingat saya istrinya keponakan saya itu masih muda, cantik, dan lucu. Lalu, kamu ini siapa?" Tanya Wonho dengan suara tajam nan menusuk.
"Saya—"
"Selingkuhan, Chan. Dia yang udah ngusir Chaera kelur dari apartemen Chan. Chan diem aja karena itu anak masih amnesia." Jawab Hana.
"Wah, baru juga ditinggal sebentar ke luar negeri, masalahnya udah sebesar ini." Kata Wonho kemudian nyenderin badannya ke sofa.
"Saya ingat sama kamu, perempuan yang pergi di hari pernikahan. Kamu pergi saat Chan dalam keadaan sangat terpuruk. Kamu sekarang kembali setelah Chan sesukses ini. Kamu butuh uang? Mau berapa? Saya kasih berapapun yang kamu minta asal kamu pergi jauh dari kehidupan keponakan saya." Kata Wonho.
Jihyo masih diam. Bener bener takut sama Wonho.
"Saya rasa cewe yang suka open bo lebih baik daripada kamu yang menyerahkan diri secara gratis ke suami orang. Urat malu kamu menghilang kemana, Nona Park?"
Jihyo langsung natap Wonho. Kalimat Wonho bener bener nusuk hatinya.
"Pergi sendiri dari kehidupan Chan, atau saya usir kamu secara paksa?" Tanya Wonho
"Om Wonho.."
"Saya kasih kamu waktu satu bulan untuk memikirkan. Saya gak main main, Jihyo. Jangan kamu kira saya ini hanya pria tua, yang gabisa apa apa. Saya bisa membuat hidup kamu menderita sampai rasanya kamu mau mati , jika kamu mau tau. 30 hari, dimulai hari ini, pikirkan kembali. Mau pergi sendiri, atau saya paksa kamu pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life || Bangchan ✓
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Dinikahin sama cowo yang usianya terpaut 11 tahun lebih tua daripada gue itu rasanya nano nano gitu.