Part 47, Perihal Cemburu

18 2 9
                                    

"Cemburu itu wajar, cemburu itu tanda cinta, tapi tetap saja mengontrol tingkat kecemburuan itu perlu."

🍃

"Ngapain lo?"

Suara yang sangat Bintang kenali membuat Bintang langsung menoleh. Bintang tersenyum tipis lalu menepuk sampingnya yang kosong. Daritadi Bintang duduk sendiri di taman belakang rumahnya. Dan sudah hampir puluhan pesan Bintang kirim kepada Rehan, dan Rehan baru datang 15 menit kemudian.

"Bang Adrian kemana?" Rehan kembali bertanya ketika melihat raut murung Bintang.

Rehan daritadi sebenarnya juga tau Bintang pasti tengah galau berat, tapi memang Rehan sedang malas bertemu dengan Bintang. Akhir- akhir ini pembahasan Bintang selalu mengarah kepada mantannya, karena itu Rehan memilih mengulur waktu sebentar tadi.

"Pacaran," jawab Bintang singkat dengan bibir yang mengerucut.

Rehan langsung menghela nafas. Ia ikut duduk di samping Bintang dan Bintang langsung menyenderkan kepalanya di bahu Rehan.

"Kenapa?" Rehan langsung bertanya dengan nada lembut.

"Arka gak ada kabar. Chat dari Kak Aidan dari kemarin belum gue bales," cerita Bintang. "Lo juga gitu, keliatan ngehindar."

"Buktinya gue kesini," balas Rehan cepat.

"Tapi lama, gak kayak biasanya."

"Rumit emang." Rehan kembali bersuara. Tidak jelas ia bersuara membalas ucapan Bintang atau mengungkapkan sesuatu.

"Kalo masih jalin komunikasi sama Kak Aidan emang salah ya? Gue udah berusaha nunjukkin kalo udah gak suka sama Kak Aidan, tapi tetep aja Arka kayak gitu," ucap Bintang. "Padahal kita juga belum punya status."

Kemarin saat di rumah Rehan, saat dengan jelas Arkana mengungkapkan kecemburuannya, Bintang hanya diam. Dan Arka langsung berdiri dan pergi begitu saja.

"Bingung kan lo," balas Rehan. "Gue juga bingung anjim, lo paksa balikan sama Aline mulu."

"Kok jadi ke Aline? Gue udah gak bahas dia lo," heran Bintang. Sejak kemarin Bintang sadar, Bintang memang terlalu memaksakan kehendak padahal yang menjalani Rehan.

"Gue gak suka kalo ada yang cemburu berlebih. Itu artinya dia gak percaya sama gue. Makanya waktu dia ngode pengen putus, langsung gue lepas," kata Rehan.

"Tapi kan cemburu tanda cinta."

"Iya kalo cemburunya masih tahap wajar. Kalo enggak? Bikin dia posesif? Sifatnya berubah?" tanya Rehan.

Bintang hanya diam.

"Kalo Arka? Lepas juga gak?"

Entah kenapa secara tiba- tiba celetukan itu keluar dari mulutnya. Dan celetukan itu mampu membuat Bintang mendapatkan jitakan keras dari Rehan.

"Tolol banget sih," kata Rehan.

"Hih, tanya beneran juga." Bintang langsung mengerucutkan bibir.

"Gue aja ikut gak tau lo masih suka beneran sama Arka apa enggak. Mudah banget bilang lepas. Gimana sama Arka coba kalo denger."

"Kan cuma tanya." Bibir Bintang makin mengerucut.

Bintang dibilang kagum dengan Arkana juga kagum. Sekarang mulai nyaman, tapi ada kalanya beberapa sifat Arkana dan kelakuan Arkana dimasalalu membuat Bintang bingung.

"Re, mau ujian kok gini amat. Gimana mau fokus," ucap Bintang dan Rehan langsung menoleh.

"Lo mau ke rumah Arka gak?" tanya Rehan tiba- tiba.

Bie Barbie (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang