Part 34, Kakak Laki-Laki

41 5 34
                                    

Part yang bikin mewek setelah 'Kehilangan selamanya'.

We love you, Adrian♥️
Bahu Kakak, Harus kuat.
Semangat buat Anak pertama♥️

----

"Seorang kakak laki- laki memang terkadang terlihat seperti orang yang paling menyebalkan seantero jagat. Tapi meski begitu, kakak laki-laki merupakan orang yang akan maju pertama ketika Adik perempuannya disakiti. "

Ah.. Jadi pengen punya Abang :)

🍃

Bintang terperanjat kaget kala keluar dari rumah, yang ia lihat justru Abangnya yang tengah bersedekap dengan mata yang menatap tajam Bintang. Arkana juga terlihat di belakang Adrian dengan tatapan bingung. Ia mengangkat satu alisnya kearah Bintang, yang artinya menanyakan apa yang tengah terjadi dan Bintang langsung menjawabnya dengan angkatan bahu. Bintang sendiri tak paham karena yang dipikiran Bintang tadi, Abangnya langsung pergi entah kemana setelah sarapan.

Kepergian Adrian membuat Bintang bersorak gembira. Awalnya ia takut tujuannya dan Adrian itu sama, ke rumah Aidan, tapi kemudian Bintang meyakinkan diri dan berdoa semoga Adrian tidak ada disana.

Awalnya Bintang ingin mengajak Rehan untuk pergi, tapi Rehan mengatakan tengah sibuk sekaligus takut dengan Abangnya. Kemudian Bintang menjalankan rencana keduanya, yakni mengajak Arkana. Sebelumnya, ia tidak memberi tahu Arkana tujuan Bintang. Bintang hanya mengatakan ingin pergi ke suatu tempat.

Pagi tadi, ketika jarum jam menunjukkan pukul tujuh, Bintang sudah siap dengan setelan sederhananya. Kaos putih pendek dengan celana jeansnya. Rambut lurusnya ia kuncir kuda. Sangat simple dan nyaman.

Bintang tengah menunggu kedatangan Arkana dari dalam kamar. Awalnya Bintang rileks karena ketika pukul setengah tujuh, Adrian mengatakan ingin pergi. Bintang langsung bersorak dan bersiap- siap. Arkana datang ketika pukul 7 lebih 10 menit. Bintang dengan semangatnya pun langsung turun sampai wajah ceria itu langsung hilang dan berganti kaget ketika membuka pintu, yang ia temukan malah Adrian dengan raut marahnya.

"Abang mau kemana?" tanya Bintang mencoba terlihat biasa. Bintang lagi- lagi berdoa, semoga apa yang dipikirannya tidak terjadi atau nanti rencana Bintang untuk menemui Aidan bisa gagal.

"Abang yang harusnya tanya, kamu mau kemana?!" tanya Adrian galak. Bintang sempat dibuat terkejut saat suara Adrian naik beberapa oktaf.

"Jalan sama Arka," jawab Bintang lantas menunduk. Ia terlalu takut ditatap demikian galak oleh Adrian. Adrian ketika marah memang sangat menyeramkan.

"Bie, Abang tanya serius. Kamu jawab jujur atau-"

"Ke rumah Kak Aidan!" Sentak Bintang keras. Kepalanya langsung mendongak. Matanya langsung berkaca- kaca ketika bertatapan langsung dengan mata tajam Adrian. Bintang langsung mengalihkan arah pandang agar tangisnya tak pecah begitu saja. Ketika Bintang tadi mendongak, Bintang juga sempat melihat raut terkejut dari Arkana, tapi kemudian Arkana mengembalikan raut wajahnya dengan ekspresi biasa ketika tau tatapannya dan Bintang bertemu.

"Abang kenapa berusaha nutupi keberangkatan Kak Aidan? Abang berusaha jauhin Bintang sama Kak Aidan lagi? Abang jangan egois! Kak Aidan itu selalu baik sama Bintang, dia selalu ngasih perhatian lebih sama Bintang. Dia orang yang menomor satukan Bintang. Beda sama Abang yang sibuk sama pacar- pacar Abang!"

Bintang tau Bintang salah dengan mengatakan kejujuran di depan Arkana yang selalu baik dan berusaha mengalihkan perasaan Bintang dari Aidan, tapi Bintang tidak bisa menahan diri untuk mengatakan ketika ia melihat secara langsung Adrian tengah berusaha kembali menjauhkan Bintang dari Aidan. Aidan baik, dan ia tak salah. Bintang ingin tetap berhubungan baik dengan Aidan meskipun bukan sebagai pasangan.

Bie Barbie (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang