Sesampainya di kelas, Bintang dihadapkan dengan pemandangan Arkana yang tengah duduk di bangku Keyla dan tersenyum menatap Bintang, sementara Keyla dan Syila sendiri malah duduk di belakang, tempat duduk Arkana dan Rehan.
Rehan tak berkomentar apapun, ia langsung menuju kearah bangkunya dan Bintang dapat melihat perdebatan antara Keyla dan Syila, hal yang biasa terjadi jika kami berkumpul. Bintang langsung meletakkan tasnya di bangkunya kemudian ikut menghampiri teman-temannya yang berada di belakang tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Arkana.
"Gue udah maafin Arka," ucap Keyla saat Bintang sudah duduk disamping Rehan, tepat di depan tempat yang diduduki Keyla dan Syila.
"Gue belum," balas Syila. "Enak aja gampang banget dapet maaf."
"Ya itu sih terserah lo."
"Kalo gue sih enggak. Gila aja dia main labrak seenaknya tanpa tau kebenarannya. Gue sebel tuh sama muka sok kegantengannya sama songongnya yang pengen gue timpuk."
"Dia emang ganteng kok, Syil. Apalagi kalo mukanya serius. Adek kelas banyak loh yang fans dia cuma gara-gara lirikannya."
Syila menatap Keyla tak percaya. Keyla memuji cowok? Sungguh keajaiban. Padahal biasanya Keyla hanya diam dan mendengarkan jika Syila bercerita tentang hal-hal yang tidak penting. Tapi sekarang? Syila dibuat menggeleng tak percaya.
"Key," panggil Syila heran. Keyla langsung menoleh dengan alis yang terangkat. "Lo kesambet apa sih muji-muji dia? Padahal gantengan juga Bang Adrian. Iya gak, Bie?"
"Gak, gantengan juga gue," ucap Rehan cepat. Sejak tadi Rehan itu fokus pada ponselnya. Tapi saat pembahasan tentang ganteng, ia langsung menoleh dan menyimak.
"Yee.. Ngaca-ngaca!" balas Syila sembari menepuk-tepuk pipi Rehan. Rehan mendengus kemudian menyingkirkan tangan Syila dari pipinya.
"Tangan lo bau asem." Komentar Rehan.
"Yee wangii.. Gue rajin cuci tangan, ya!" balas Syila tak santai.
Bintang mendesah pelan. Jika sudah seperti ini, itu tandanya akan terjadi perdebatan panjang. Dan keduanya tak akan berhenti jika guru belum menunjukkan kedatangannya, maka Bintang lebih memilih menjauh dan menarik tangan Keyla untuk mengajaknya pindah tempat duduk. Lagipula Arkana sudah pergi.
🍃🍃
Di jam istirahat, Arkana kembali mengganggunya dengan datang ke bangkunya dan memintanya mengantar ke UKS untuk mengobati luka di wajahnya. Saat Arkana mengucapkan hal itu, Bintang langsung mendongak untuk melihat wajah Arkana dan benar saja ada beberapa lebam di wajahnya, lebih banyak dari Rehan malah. Apa mereka benar-benar bertengkar setelah dari rumahnya?
Bintang berusaha untuk tak peduli. Lagipula masih ada Renata, jadi untuk apa Arkana memintanya? Bintang langsung menolak dan menjawab tidak bisa karena hendak ke kantin dan ia lapar. Saat ia hendak menyusul Keyla dan Syila yang sudah berada di depan kelas, Arkana langsung mencekal tangannya.
Arkana berusaha tak menyerah dan mengatakan ia tadi berangkat pagi agar lebamnya tak ketahuan oleh orang tuanya hingga membuat lukanya belum diobati sama sekali. Bahkan ketika Syila dan Keyla kembali menghampirinya, Arkana mengatakan menitip dan langsung menyerahkan uang kepada Keyla untuk dua porsi. Syila yang menyimak hendak protes, tapi Keyla langsung menarik tangan Syila dengan cepat.
Tapi untungnya, masih ada Rehan. Bintang beralasan sudah berjanji mengobati Rehan, meski jika dilihat lebam Rehan tak terlalu kentara dan malah sudah hampir memudar. Bintang hanya mengatakan maaf kemudian menarik paksa Rehan untuk keluar dari kelas.
Untungnya Arkana hanya diam dan tak menyusulnya. Dan disinilah Bintang sekarang, duduk di ranjang UKS dengan Rehan yang duduk di kursi UKS. Untung juga UKS sedang tidak ada penjaga, jadi mereka bisa duduk-duduk dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bie Barbie (REVISI)
Novela JuvenilStart : 15 February 2021 Finish : 15 Mei 2022 Tentang Bintang, yang berkali-kali dipatahkan, dan mencoba bangkit, sesuai dengan arti namanya. Enjoy!! Langsung tambahin di Perpus atau daftar bacaan kalian. #2 - Inspiratif #1 - Tumbuh #1 - Menjadi...