choice

2.7K 281 0
                                    

Keesokan harinya
Hari ini adalah hari libur

Jisoo mencicipi hot chocolate buatannya
Dirasa sudah pas ia pun membawa 2 cangkir hot chocolate itu ke ruang keluarga.
Dan disambut senyuman cerah sang adik.
"Yeayy udah jadi" jawab chaeyoung dengan wajah yang berbinar

"Cah! Minumlah udara sedang dingin"
Ucap jisoo

Chaeyoung menangkup cangkir itu dengan kedua tangannya dan menikmati uap panas hot chocolate di wajahnya sebelum ia meminumnya.

Lalu tiba tiba jisoo mendengar suara mobil di depan rumahnya
Ia pun beranjak menuju jendela untuk mengintip

Sementara satu sisi di dalam sebuah mobil

Wanita paruh baya itu menghembuskan napas kasar

"Ada apa Hyori? Apa kau masih ragu?"
Tanya seorang pria di samping nya

"Aku hanya takut anak anak kita tidak akan menerima nya jiyong. Jisoo cukup mengerti tentang masalah persidangan itu dan ayahnya. Tapi dia akan sulit menerima kebenaran sesungguhnya."
Keluh min Hyori

Jiyong menggenggam tangan Hyori dan tersenyum sendu
"Aku mengerti Hyori.aku benar benar merasa bersalah atas hal itu, aku ingin kita memperbaiki semuanya untuk anak anak kita"

"Huffftt.. "keluh Hyori lalu membuka pintu mobil dan keluar

"Sampai jumpa sayang, hubungi aku apapun hasilnya nanti"
Ucap jiyong tersenyum

Hyori hanya mengangguk lalu berlalu

Jiyong menatap kepergian calon istrinya itu dengan sendu

"Maafkan kesalahan keluarga ku. Min Hyori, aku janji akan memperbaiki semuanya" lirihnya

Sementara jisoo sudah kembali menghampiri adiknya
"Ada apa eon?"tanya chaeng, jisoo menggelengkan kepalanya
"Tidak ada apa apa chaeng"ucap jisoo

*Krek
"Bunda pulang..." Sapa sang ibunda dengan senyum manisnya
"Yeayy Hay bunda"sapa chaeyoung.

Sementara jisoo hanya tersenyum memikirkan kejadian tadi bersama Siapakah ibunya pulang

Kini keluarga kecil itu sedang menikmati makan malam mereka.

hanya keheningan lah yang terjadi diantara mereka.

chaeng Merasa aneh dengan hal ini.

"Jisoo chaeng eomma ingin menanyakan sesuatu" ucap Hyori

"Ada apa eomma?"tanya chaeng. Jisoo pun menoleh ke arah eommanya dengan antusias pula

"Hmmm.. bagaimana.. jika eomma menikah lagi?" Ucap eomma sambil menunduk.

Jisoo dan chaeng terkejut

"Aku kira tidak apa apa eomma asalkan itu bisa membuat eomma bahagia" ucap chaeng,

sementara jisoo masih berdebat dengan pikiran nya

"Yah kan eonnie? " Tanya chaeng menoleh kearah jisoo.

"Hmmm" jisoo terhentak dan memandang sang eomma yang tengah memandangnya pula

"I..Iyah aku tidak apa apa eomma. Memang eomma akan menikah dengan siapa?" Tanya jisoo ragu semoga saja perkiraan nya salah

Sang eomma memainkan jarinya tak kalah gugup nya.

Ia benar benar takut anaknya itu akan marah

"Tuan Kim jiyong nak"

*Deg

Dada jisoo serasa ditusuk ratusan jarum tak kasat mata.
Rasanya sungguh sesak menghirup udara.
Jelas ia sangat mengenal siapa yg telah meminang eommanya itu

"Wah.. eomma..tuan Kim? Orang kaya itu?" Tanya chaeng

jisoo masih terdiam

Sang eomma mengangguk

Lalu terdengar lah helaan napas kasar dari si sulung.

"Aku selesai eomma" ucapnya lalu berlalu ke kamar

Chaeng menggenggam tangan sang eomma

"Jika dengan itu kau bahagia eomma. Aku setuju dan kupikir eonnie juga setuju namun ia perlu waktu untuk menerimanya." Ucap chaeng sambil tersenyum sendu

"Terimakasih chaeng_" ucap sang eomma mengelus Surai blonde chaeng.




Jisoo meringkuk di tempat tidurnya,

air mata nya tak keluar tapi hatinya terasa begitu remuk.

"Bagaimana bisa eomma menikah dengan pria yang sudah menghancurkan appa eomma.. bagaimana bisa Soo-ya menerima gadis itu.. kenapa eomma.. sakit sekali rasanya..." Lirih jisoo.

"Eonn?" Tiba tiba chaeng memasuki kamar jisoo.
Dan melihat kakaknya yang meringkuk di kasurnya.

Chaeng pun mengarahkan tongkatnya ke tempat tidur jisoo dan duduk disamping jisoo yang membelakangi nya.

"Apa eonnie tidak menerima pernikahan eomma dengan tuan Kim?" Tanya chaeng to the points

Jisoo menghela napas kasar.

Tidak

Chaeng tidak boleh tau alasannya menolak

Ia harus berkorban perasaan

Jisoo bangkit dan menghadap chaeng dan memeluk adiknya itu

"Kata siapa eonnie tidak setuju? Eonnie setuju kok. Hanya saja eonnie tiba tiba teringat ayah" ucap jisoo sambil tersenyum

Kini chaeng yg menghembuskan napas kasar

"Kenapa eonnie tak bilang dari tadi? Sebenarnya chaeng juga merindukan ayah. Chaeng menerima pernikahan eomma karena jujur chaeng juga rindu sosok ayah eonnie."terang chaeng sendu

Jisoo Mengusap punggung sang adik
"Eonnie mengerti.."ucap jisoo.

Sementara seorang wanita paruh baya memperhatikan kegiatan kedua anaknya dari tadi di ambang pintu menoreh seutas senyuman sendu

"Kau memang anak eomma yang kuat Soo-ya, jiyong berjanji akan melengkapi hal yang selama ini telah hilang dari keluarga kita.
Ibu harap itu benar benar ia lakukan" lirih Hyori




Hayyy yorobun!!!! Terimakasih telah membaca ff Abal Abal saya yg seorang beginner ini

Dan untuk yang sudah vote. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya 😁

Thxxx

Nyongan!!

The BrightestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang