Sorry banyak typo
"Jennie aku serius saat berkata kau harus menenangkan dirimu" ucap chahee.
anak dari dokter psikolog pribadi Jennie Sekaligus salah satu teman dekatnya.
Ia juga bekerja sebagai asisten sang ayah.Jennie memijat pelipisnya. Ia masih berbaring di kursi terapi.
"Shut up chahee, cukup bilang saja bagaimana hasilnya" balas Jennie
Chahee menghela napas dan memberikan kertas laporan hasil tes Jennie
"Kembali memburuk Jennie. Akhir akhir ini emosi mu sangat terganggu. Kau mulai memecahkan barang, berteriak bahkan tak segan segan menyakiti orang . Dan kau tau kan suara suara sialan itu mulai memprovokasi mu lagi " jelas chahee
Jennie menegakkan tubuhnya
"Kau tau kedua adikku sekarang di sekap. Dan aku tak tau mereka ada dimana!oleh karena itu bagaimana aku bisa tenang chahee! Let me know!" Omel jennie
"Okeh okeh... Aku mengerti keadaan mu Jennie sangat mengerti. Kau tidak pernah ingin kejadian kelam itu terulang lagi. Tapi kau tau kan Lisa adalah gadis cerdik. Dia pasti bisa menjaga dirinya" ucap chahee
"Itu dia yang aku takutkan chahee. Apa yang anak ayam itu rencanakan sangat abu abu bagiku. Aku takut rencana apapun yang ia pikirkan akan Berimbas buruk padanya sebagaimana 5 tahun yg lalu" ungkap Jennie
Chahee menghembuskan nafas kasar
"Pokoknya Jennie. Kau tidak boleh terlalu stres tentang masalah ini. Atau kau ingin kejadian nya berakhir sama saat kau tak sadar menusuk perut Lisa okeh" saran chaheeJennie mengangguk
-------------------
Jennie terduduk di pinggir kasurnya. Ia menatap ke arah botol kecil di tangannya yang memiliki tulisan
"Alprazolam"Ia menghela napas dan mengeluarkan dua butir pil lalu meminumnya dengan segelas air putih
Setelah meminum obat tersebut ia pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih
30 menit kemudian ia telah selesai menggunakan baju santainya
Ia berbaring di kasurnya lalu mengambil ponselnya.
Ia melihat sebuah foto dirinya dan Lisa
"Eonnie harap kau baik baik saja sekarang Lisa. Jika aku menemukan dirimu dan chaeng terluka. Aku tidak menjamin apa yang akan terjadi selanjutnya..." Gumam Jennie
"Tapi eonnie takut" lirihnya pelan. Matanya mulai memerah
"Eonnie takut melukai mu lagi lisa... Eonnie_" ia tak bisa melanjutkan gumamannya. Saat tubuhnya mulai bergetar tak terkendali
Ia memejamkan mata dan menormalkan pernapasan nya
Lalu tiba tiba pintu kamarnya terketuk
"Masuk.." ucapnya
Tampaklah jisoo memasuki kamar Jennie masih dengan pakaian kantor nya
"Eonnie.." lirih Jennie
Jisoo tersenyum sendu dan menghampiri Jennie.
Jennie merentangkan tangannya dan mendumalkan wajahnya di perut jisoo. Tangannya melingkari pinggang jisoo
Jisoo mengelus surai Jennie lembut
"Eonnie belum mengganti pakaian" ungkap Jennie tanpa melepaskan pelukannya
"Aku khawatir dengan keadaan mu. Bagaimana hasil tes dokter?" Tanya jisoo lalu ia melirik ke arah meja Jennie yang masih terdapat botol obat penenang nya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brightest
Mistério / SuspenseBebek berenang mungkin terlihat tenang, namun siapa sangka kakinya terus bergerak cepat untuk menjaganya agar tidak tenggelam. ---------------------------- "Terlalu banyak hal yang membuat pikiranku ingin meledak rasanya." -Jisoo- "Akan kutunjukkan...