Maaf typo
Happy reading!!
___________________Lisa membuang batang rokoknya di tempat sampah dan merapihkan seragamnya,
ia beranjak keluar dari gudang itu,
Seandainya basecamp nya tidak disegel sang kakak tentu saja ia memilih menghangatkan diri dengan cigarrete disana.
Saat pintu gudang terbuka, ia melihat seorang pria berkacamata di depan pintu gudang tengah menatap ke arah nya dengan mata berkaca kaca.Namun Lisa tetap mempertahankan ekspresi datarnya
"W...wae lisa-ya? K..kenapa kau membunuh adikku?"lirih Jungkook dengan wajah memerah.
adiknya hyunjin adalah satu satunya keluarga yang ia miliki di dunia.Lisa tak menjawabnya
"Selama ini aku mengikuti semua kemauan mu Lisa.. kau berjanji tidak akan membunuh adikku Lisa.. aku..aku sudah menyerahkan segalanya untukmu tapi kau.."
"Aku tak menyuruh mu untuk melakukan itu jk" ucap Lisa
Ia memiringkan kepalanya dan memperhatikan wajah Jungkook tatapannya kosong
"Kau yang berlutut di kaki ku meminta maaf atas perlakuan busuk adikmu itu." Balas Lisa
Bibir Jungkook berkedut dadanya sesak
"Tapi kau berjanji__"
"Aku tak berjanji Jungkook. Aku melakukan itu tak lebih dari rasa kasihan" jelas Lisa yang begitu menusuk dada Jungkook
Ia tak menyangka selama ini sikap Lisa yang mengandalkan dirinya hanya sebatas dari rasa kasihan
"Ta..tapi kita teman kecil Lisa. Kau dan aku__" Jungkook berhenti berbicara saat Lisa mencengkeram bahu Jungkook kuat.
Mata mereka kembali bertemu.
Jungkook bisa melihat tatapan Lisa kosong kearah nya
"Lisa teman kecilmu itu sudah mati Jungkook. sekarang melihat mu seperti ini membuat kau terlihat begitu menjijikan.jangan pernah berdiri dihadapan ku lagi.atau kau tak akan pernah bisa melihat matahari lagi" ucap Lisa menepuk Pelan bahu Jungkook lalu meninggalkan pria itu membeku di depan gudang
Jungkook mengepalkan tinjunya hingga buku buku jarinya memutih ia melupakan satu fakta tentang Lisa dan itu lagi lagi membuat nya menyesal
"Mengapa aku harus mencintai monster seperti mu Lisa"
________________#kimtech
Jisoo merapihkan berkas di mejanya lalu membawa nya ke kantor Jennie untuk di tindak lanjuti
Namun saat sampai di kantor Jennie ia tak melihat saudari tirinya itu.
akhirnya ia pun menyimpan berkas berkas itu di meja lalu memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu.
ia tak bisa menunggu Jennie kembali karena ia akan menghadiri sebuah rapat.
Di perjalanan tiba tiba seseorang menabrak bahunya keras.
ia merasakan bajunya basah dan terasa panas karena segelas kopi tumpah di bajunya"Aw.."jisoo meringis
"Owh.. mianhae nona Hwang aku tak sengaja" itu nayeon dengan wajah bersalah palsunya.
Badan jisoo terasa sangat panas akibat kopi itu bahkan kemeja putihnya pun tewarnai oleh warna kopi
Jisoo menatap nayeon dengan rasa kesal
"Kau sengaja?" Tanya jisoo menahan diri
"Yak.. bagaimana kau bisa menuduhku seperti itu? Aku tak sengaja nona Hwang..aku terburu buru karena kopi itu sangat panas sehingga aku tak sengaja menyenggol mu"terang nayeon
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brightest
Mystery / ThrillerBebek berenang mungkin terlihat tenang, namun siapa sangka kakinya terus bergerak cepat untuk menjaganya agar tidak tenggelam. ---------------------------- "Terlalu banyak hal yang membuat pikiranku ingin meledak rasanya." -Jisoo- "Akan kutunjukkan...