Setelah pintu gudang terbuka. Chaeyoung segera di bawa ke rumah sakit karna ia ditemukan pingsan.
Kini Joy dan somi menunggu chaeng sadar di ruang tunggu
"Somi-ya. Bukankah ini aneh" tanya Joy.
"Kau benar. Menurut ku seseorang juga berada di dalam gudang untuk menolong chaeng. melihat Bagaimana geng seulgi itu tiba tiba sudah ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri" ungkap somi
"Apakah itu Lisa?" Tanya Joy.
Somi mengerutkan alisnya"Kau yakin?" Tanyanya
"Almamater chaeng tertinggal di kelas. Dan aku melihat almamater disematkan di tubuh chaeng tadi. Ku kira itu milik Lisa" terang Joy
Somi tersenyum tipis.
Ada perasaan menggelitik dalam hatinya ketika menyadari fakta bahwa saudara iblisnya itu menolong Chaeng
"Joy.. kita harus menyembunyikan hal ini dari paman dan bibi" ungkap somi dengan nada serius
"Kau benar.jika paman jiyong tau.. aku yakin masalah ini akan besar. Dan sekolah kita akan ditutup" ucap Joy.
"Hey.. bukankah setidaknya kita memberi tahu eonnie nya?" Tanya somi
"Yah.. kita harus memberi tahu jisoo eonnie"
Ucap somi"Tapi aku tak punya nomor telepon jisoo eonnie." Ucap Joy
"Kalau begitu kita harus menelpon Jennie eonnie" ucap somi tersenyum getir
"Kau yang menelpon somi, kau tau aku sangat takut dengan Jennie eonnie" ungkap Joy yang tiba tiba bergidik ngeri
"Tidak! Kau saja.. aku tidak ada kuota" ucap somi menghindar
"Ya!!! Jangan bilang kau juga takut!" Ucap Joy menyipitkan matanya sambil menyeringai
Somi menjetikkan jarinya di kening Joy
"Yaaaaa!!!!!" Kesal Joy mencibirkan bibirnya
"Ayo suit.. yang kalah dia yang menelpon"ajak somi.
"Ayok!" Balas Joy
Merekapun bersuit
Tangan somi:✋
Tangan Joy :✊"Yuhuuu kau kalah Joy!!! Apa kubilang! Cepat Telpon jennie eonnie agar ia berbicara dengan Jisoo eonnie" ucap somi bersemangat
Sementara Joy makin kusutJoy pun mengambil ponselnya dan mencari kontak bernama
Kucing garong
"Ya!! Mengapa kau menamai Jennie eonnie seperti itu!!" Omel somi tak habis pikir Dengan tingkah sepupu laknatnya ini
Joy hanya memutar matanya. Dan mulai menekan simbol telpon.
Sementara di satu sisi..
Jennie dan jisoo sedang berada di satu ruang yang sama untuk mengurus berkas berkas.
meskipun perusahaan Jennie adalah perusahaan yang menaungi teknologi teknologi canggih tapi tetap saja dokumen penting harus berupa kertas real.
. jisoo melihat ke arah saudari tirinya itu yang tampak seperti robot saking seriusnya dengan kertas kertas di mejanya itu.
Ia menghela napas dan pergi meninggalkan ruangan itu.
Jennie hanya melihat sekilas dari ujung matanya. Dan tak peduli.
Tak berapa lama jisoo kembali datang dengan dua cup coffe ditangannya
"Minumlah Jennie.. kau sangat terlihat seperti mayat hidup karena fokus dengan berkas itu selama 4 jam" ucap jisoo menyindir
Jennie berdecak dan memutar matanya.
Tapi menerima coffe dari jisoo dan meletakkan berkasnya untuk menyesap mochaccino nya
Lalu tiba tiba ponselnya berdering.
Ia mengambil ponselnya dan menemukan nomor tak dikenal
(Tentu saja Jennie tidak mungkin menyimpan nomor orang yang tak perlu di ponselnya)Ia sedikit mengerutkan alisnya. Jisoo yang melihat ekspresi Jennie pun ikut penasaran
Jennie mengangkat telpon tersebut
"Halo" suaranya dingin dan dalam
Joy dan somi menelan ludah Dan merasa merinding mendengar suara sepupunya itu dengan ponsel Joy yang di load speaker
"H..halo.. Jennie eonnie.. i..ini aku Joy" ucap Joy senetral mungkin agar suaranya tak terdengar gemetar.
Meski itu masih terdengar gemetar
Hening tidak ada balasan apapun
Mungkinkah Jennie sedang mengingat siapa itu Joy?Joy menggenggam kuat tangan somi
"Ya.. ada apa ?" Jennie membalas masih dengan nada datar dan dingin. Dengan alis sedikit terangkat sebelah.
Tangan kirinya mengetuk meja karena merasa jengah.
Gadis bernama Joy yang baru ia ingat sebagai salah satu sepupunya ini sangat menyebalkan dengan membuang buang waktunya karena panggilan itu tak kunjung terdengar suara Joy
"Bisakah.. eonnie memberi tahu jisoo eonnie? Adiknya chaeyoung berada di rumah sakit sekarang karena kami menemukan nya di bully di gudang sekolah. Luka dipunggung terbuka kembali dan ia tak sadarkan diri"
Tentu saja bukan Joy yang berkata lancar seperti itu.itu adalah suara somi yang jengah karena Joy terlalu lama berbicara.
Jennie mencengkram ujung jas kantornya.
*Bip
Panggilan ia matikan begitu saja.Ia menghela napas
"Jisoo" panggil nya kepada jisoo yang kembali berkutat dengan berkas
Jisoo menoleh dan mengangkat satu alisnya
"Ada apa?"Jennie beranjak dan mengambil kunci mobilnya lalu melemparkannya ke arah jisoo
"Kau bisa berkendara kan? Ikut aku" ucap Jennie yang tetap berjalan keluar ruangan tanpa melihat jisoo.
Jisoo mencerna sesaat lalu ia pun tersadar saat pintu tertutup dengan keras karena Jennie membantingnya.
Ia pun meraih tas kecilnya dan berlari keluar ruangan Jennie untuk menyusul Jennie
Sementara di satu sisi di sekolah
Lisa terduduk di sofa ruang pribadinya sambil menghentakkan kakinya dan menyesap rokok nya.
Ekspresi wajahnya masih terlihat gelap dan ada sedikit noda darah chaeng di tanktop putihnya.
*Krekk
Pintu terbuka dan menampakkan seorang pria berkacamata dengan name tag Jungkook membawa sebuah papperbag
"Lisa-ya apa yang terj_" Lisa langsung merebut papper bag Jungkook
"Pergilah" ucap Lisa singkat dan masuk kedalam kamar mandi.
Jungkook tersenyum tipis
"Bogo shipo lalice" ungkapnya. Lalu berjalan keluar ruangan.
Jungkook berjalan di koridor sekolah lalu ia terhenti untuk mengeluarkan dompetnya dan terdapat sebuah foto 2 anak laki-laki dan perempuan yang tersenyum cerah
Jungkook tersenyum dan mengusap wajah sang anak perempuan
"Aku rindu bagaimana senyum indah itu terbit di wajahmu lalice" ucapnya.
Halo semuanya... Author sangat meminta maaf karena menjadi tukang ghosting selama ini :)

KAMU SEDANG MEMBACA
The Brightest
Mystery / ThrillerBebek berenang mungkin terlihat tenang, namun siapa sangka kakinya terus bergerak cepat untuk menjaganya agar tidak tenggelam. ---------------------------- "Terlalu banyak hal yang membuat pikiranku ingin meledak rasanya." -Jisoo- "Akan kutunjukkan...