Chapter 9

18.7K 1K 1
                                    


"Pagi ma, pa, ka" ucap ku dan duduk berhadapan dengan mama.

"Pagi sayang, syuting jam berapa?"

"Jam 8 ma, ka Riri ga bilang gitu sama mamah?" Tanyaku heran.

"Ga sayang, yaudah kamu sarapan dulu nanti berangkat ya"

Aku mengangguk kemudian kembali kedalam makananku.

"Bagaimana kemarin harinya? Kemana aja kemaren sama Prilly?" ucap papa tiba-tiba.

Aku meletakan sendokku, dan meminum minumanku sebelum menjawab pertanyaan papa.

"Nothing pa, tapi Ali heran pa masih banyak kayanya teka-teki yang ada dikehidupan Prilly aja gitu pa misalnya nih pa Prilly itu over banget sama mamahnya dan selalu gitu pa nganter mamanya kemana-mana padahal kan mamanya udah gede ada bodyguard juga yang ngejagainnya tapi nih pa..."

"Sejak kapan anak mama yang satu ini jadi bawel dan penasaran dengan seorang perempuan" tanya mama menatapku.

Aku yang ditatap seperti itu jadi gugup dan bodoh kenapa aku bisa seperti itu..

"Ya sejak ketemu sama Prilly lah mah, nih ya apalagi semalem habis makan malem iye ga?" Ucap Kaia sambil meliriku dengan mata jahilnya.

Aku terkejut mendengarkan Kaia berucap seperti itu "Dari mana lo tau gue makan malem sama Prilly? Eh tapi ngga sih sama mamanya juga"ucapku tanpa sadar.

Ku lihat mama, papa, dan Kaia hanya tertawa. Memangnya ada yang salah denganku kenapa mereka menertawaiku.

"Noh diberita, Aliando Syarief Pratama dikabarkan sedang dekat dengan seorang gadis cantik dan sedang makan malam" ucap Kaia menirukan sepenggal berita.

Aku menepuk jidatku "Terus? Mereka ga tau itu Prillykan?" kataku menatap Kaia.

"Cieee tuh mah anaknya udah mulai suka cewe alhamdulilah" balasnya meledekku.

"Hah? Lo pikir selama ini gue ga suka sama cewe gitu? Gila lo gue cuma belum ada yang fix aja, lagian gue ga mau nyakitin cewe, gue sadar gue punya lo sama mama"balasku.

"Maksud lo?" Kaia menatapku heran.

"Ya gitu, gue ga mau pacaran gue ga mau aja mereka sakit hati nantinya kalo gue ngerasa ga cocok gitu. Kalo gue nyakitin cewe gue takutnya mama atau lo kaka gue yang menjengkelkan itu disakitin sama orang lain, "

Mama dan Kaia menatapku dengan senyumannya. 2 perempuan ini yang selalu menjadi moodbosterku setiap hari, melihat senyuman mereka itu bisa melegakan hatiku.

***

AUTHOR POV

"Mah ily berangkat kuliah dulu ya, mama ga keluarkan hari ini?" ucap Prilly.

"Ga sayang, yaudah hati-hati ya" ucap mama prilly.

"Iya mah, assalamualaikum" ucap prilly dan mencium tangan mamanya.

"Waalaikumsalam"

Setelah 45 menit di perjalanan , akhirnya prilly sampai juga dikampus. Prilly berjalan dengan tergesa-gesa dia buru-buru karena takut telat masuk...

BRUUUK

Prilly menabrak seseorang didepan kelasnya

"Yaampun pril lo bisa ga sih jalan santai aja, gausah buru-buru juga kali jadi kaya gini kan" ucap seseorang yang ditabrak prilly.

"Maaf te, abisnya gue kira telat gue kesiangan bangunnya soalnya semalem ngerjain tugas nya bu nina" ucap prilly , ternyata yang di tabraknya itu ialah gritte sendiri.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang