Chapter 23

20.7K 914 9
                                    

"Kenapa lo bawa kaya gini kesini?"

"Emang nya kenapa? Lo ga suka?"

"Bukan kaya gitu aneh aja sih" ucap Prilly tersenyum.

"Lo tau ga ada yang bilang burung merpati itu banyak maknanya?"

Prilly menggeleng, sekali-kali memberikan makanan pada burung merpati yang Ali berikan. Entah angin apa yang membuat Ali memberikan Prilly burung merpati dan menyuruhnya merawatnya.

Ali memang sengaja membelikan Prilly burung merpati, karena menurut Ali merpati itu burung yang menarik dan unik. Merpati banyak mengandung makna yang menurut Ali patut ditulis disejarah.

Prilly menyerinyatkan keningnya "Yang gue tau merpati itu tanda kesetiaan" ucap Prilly menatap Ali.

Prilly selalu terhibur jika bersama Ali, menurutnya pemuda yang satu itu selalu memberikan kejutan yang tak pernah ia sangka sekalipun. Ali memang selalu menuruti keinginan Prilly, apapun itu.

Menurut Prilly Ali memang tipe cowok idaman, pantas lah digilai banyak cewek apalagi sekarang dia artis terkenal, entah apa yang Prilly rasakan mungkin mulai menyukai Ali atau menyayangi Ali? Awalnya Prilly berpikir Ali mendekatinya hanya karena merasa bersalah, sebab kejadian itu sekarang Prilly lemah, ginjal nya bermasalah, Prilly tidak boleh sampai capek sekalipun karena itu bisa saja berakibat fatal bagi badannya.

Begitu Ali menunjukan jika Ali memang tulus menjaga Prilly, barulah Prilly percaya jika Ali memang tulus.

"Iya emang, tapi lo tau ga kenapa merpati disebut tanda kesetiaan?"

Prilly mengangguk dan berjalan menuju ayunan dibawah pohon yang Ali buat sebulan yang lalu , sebenarnya bukan Ali yang membuat hanya saja dia menyuruh orang untuk membuat ayunan tapi tetap Prilly menganggapnya Ali yang membuat.

"Apa?" Tanya Prilly, Ali menghampiri Prilly duduk diayunan yang muat untuk tiga orang.

"Karena merpati itu tidak pernah berganti pasangan, dia tidak pernah mendua apalagi berbelok melihat kearah lain. Dia selalu mengarahkan
semuanya kepada pasangannya."

"Merpati juga selalu berpulang kepada pasangannya, betapapun dia terbang jauh dia gak akan pernah yang namanya tersesat untuk pulang"

Prilly terdiam, menunggu Ali melanjutkan ucapannya.

"Merpati juga burung romantis, dengan segala pujiannya untuk pasangannya. Tapi disini walaupun dia romantis, dia tetep sama pasangannya romantianya ga sama yang lain"

"Merpati juga burung yang kompak , merek bekerja sama untuk membuat sarangnya. Mereka selalu bersama dan kerjasama buat membangun itu"

"Kenapa lo ga jadi pakar burung aja?"Tanya Prilly polos, Ali tertawa.

"Menurut lo? Gila aja gue jadi gituan"

"Abisnya lo tau banget, oh ya gue mau masuk kuliah besok"

"Lo yakin? Udah sembuh gitu?"Tanya Ali khawatir.

"Iya, jangan bawel deh lo lagian gue sehat ko tuh liat" Prilly menunjukan badannya kuat.

"Tapi lo inget kan kata dokter? Kalo lo ga boleh cape, ga boleh lagi latihan bela diri lo itu atau berantem"

"Iya gue inget ko, lo tuh lebih bawel daripada nyokap gue"

"Biarin, gue ada satu permintaan buat lo"

Prilly memutar tubuhnya sehingga menghadap Ali.

"Apa?"

"Lo jaga baik-baik burung itu, gue percayain semua sama lo karena burung itu mewakili perasaan gue buat lo"Prilly menaikan satu alisnya, bingung.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang