Chapter 33

15.8K 893 32
                                    

Prilly terus berlari tidak peduli sudah berapa banyak orang yang dia tabrak.

"LARI ALI LARI" Teriaknya.

Mulanya Ali hanya mengulum senyuman melihat Prilly berlari kepadanya, dia berjalan santai tidak menyadari bahwa ada seseorang dibelakangnya. Senyuman Ali melebar saat Prilly terus berlari kencang kearahnya, teriakannya tidak terdengar karena earphone yang menempel ditelinganya.

Gritte yang mulai melihat apa yang diarahkan Prilly ikut berlari, tapi tidak dengan Kevin. Kevin mengeriyatkan keningnya heran dengan teriakan Prilly.

'Lari Ali lari'

Kevin terus berpikir maksud dari ucapan Prilly. Kevin mengarahkan pandangannya pada punggung Ali terus...

'Apa mungkin.. '

Kevin memperhatikan sekitarnya, didapat. Dia memperhatikan satu titik, orang yang berada dibelakang Ali..

"ALI"

Brukkk.

Prilly menarik tangan Ali sampai dirinya yang berada didepan orang tersebut.

"DONI" gumamnya, terlambat, Doni sudah mengeluarkan pisau dan menancabkannya. Kemudian dia menggeleng cepat dan berlari.

Ali meringis kesakitan sangat sikunya terbentur batas jalan aspal dan trotoar.

"PRILLY"

Sesaat Ali sadar membalikan badannya mendengar teriakan Gritte, dia membuka mulutnya menggelengkan kepalanya.

"PRILLY AWAS" Teriak Gritte lagi, saat dia tetap berlari mulai dekat pada Prilly.

"PRILLY" teriak Kevin.

Terlambat, Prilly yang masih terdiam menahan sakitnya. Seperti sudah direncanakan, sebuah truk datang menghantam tubuh Prilly hingga terpental beberapa meter.

"PRILLY" teriak Ali yang menyadari nya. Gritte langsung menghampiri Prilly yang sudah dikerubuni banyak orang.

"Ambulance cepat" teriak Gritte histeris saat dia sudah ada didekat Prilly, Gritte menempelkan badannya pada Prilly tidak peduli dengan bajunya yang sekarang banyak darah. Dia membawa kepala Prilly dalam pangkuannya, menempelkan kening Prilly pada keningnya. Menangis histeris.

Darah tidak hanya keluar dari badannya yang tertusuk, kepalanya juga bercucuran darah. Hidung yang bersih kini berlumuran darah, bahkan mulutnya pun mengeluarkan darah.

Ali menggelengkan kepalanya menyadari Prilly sudah dikerubuni banyak orang. Kakinya lemas seiring dengan dilihatnya orang yang dia sayangi tidak sadarkan diri. Dia terduduk dihadapan Prilly dan Gritte.

Kevin datang menghampiri kerubunan, berjongkok melihat Prilly.

"SIAPAPUN HUBUNGI AMBULANCE CEPAT" teriak Gritte histeris, tidak bisa dibendung lagi air mata yang terus mengalir melihat Prilly dengan tubuh yang penuh dengan darah.

Kevin segera menghubungi ambulance, merangkul kuat sahabatnya Ali. Dia sangat tau betapa Prilly berharga bagi Ali.

Prilly kejang.

Gritte semakin panik menahan kepala Prilly dengan tangannya, dia terus menepuk pipi Prilly.

"Prill tahan Prill sebentar lagi ambulance dateng" tangis nya semakin histeris saat Prilly mengeluarkan banyak darah dari mulutnya.

"GUE YAKIN LO BISA, PRILLY"

Seketika kejang yang dialami Prilly berhenti, Gritte menggelengkan kepalanya. Darah Prilly sekarang menyebar pada baju tangan, celana sampai wajah Gritte.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang