Chapter 46

10.5K 483 40
                                    

"Fara, Shit Up!"

Fara menggeram, namun ia menurut.

"Liat lutut kamu, lecet!"

"Ka Arsen, aku ga papa ihs"

"Adelia" tekannya.

Perempuan itu, Adelia Faranisa Aznii Syarief. Ya, gadis 16 tahun itu anak dari Prilly dan Ali. Tidak diduga, mereka sekarang sudah besar. Wajah Adelia pun sama dengan kakanya- Adelio Orlando Arsenia Syarief- mirip papanya.

Dari Prilly, Adelia dan Adelio hanya mewarisi mata coklat, hidung, dan rambut Itu dari fisik. Tapi dari sifat Adelia bisa dibilang mewarisi Prilly dan sedikit Ricky katanya, sedangkan Adelio dari Ali. Sifat mereka berdua memang berbalik. Seperti namanya Adelia Faranisa Aznii yang berarti wanita yang selalu gembira, cantik, dan mulia dia sosok yang gembira, periang, cantik jelita, sangat enak dipandang. Sedangkan Adelio Orlando Arsenia yang berarti laki-laki seperti pangeran mulia, gagah berani, dan terkenal kepenjuru negeri. Untuk nama itu, Prilly sempat bertengkar dengan Ali. Menurut Prilly itu nama teraneh, terkenal? Astaga. Sifat nya juga hampir sama, dingin, cuek, keras kepala, protektif hanya kepada Prilly dan adelia, orang yang sangat ia sayangi. Ali tidak mau menambah anak lagi, dia melarang keras Prilly untuk itu, cukup melahirkan sikembar membuat Ali frustasi dan menjadi gila karena kejadian dirumah sakit. Dan dia benar-benar trauma untuk itu.

"Lio, kenapa teriak?" Wanita yang sudah memasuki 30 lebih itu menuruni tangga. Jika dulu wajahnya datar dan galak, sekarang wajahnya selalu tersenyum berseri, ceria.

"Ma--"

"Adelia" tekannya lagi, saat kembarannya itu hendak berdiri.

"Kalian kenapa?" Prilly yang memakai dress kuning selutut berjalan anggun, beda sekali dengan Prilly remaja.

Prilly duduk disebelah Adelia, mengangkat alisnya seolah bertanya 'Ada apa?'.

"Bi, handuk sama air panas" teriak Adelio.

"Lio, jangan teriak gitu" tegur Prilly.

Lio kembali mengangkat kaki Adelia pada meja.

"Ya Alloh, itu lutut kamu kenapa sayang?" Tanya Prilly kaget melihat lutut Adelia berdarah.

"Tadi aku mau beli--"

"Udah bilang jangan beli makanan di LP, anak mamah ini susah diaturnya" Adelio mencelupkan lap pada baskom kecil yang berisi air hangat "Bukannya kaka ga mau beliin kamu makanan dari sana, kamu sendiri tau kan disana banyak anak kuliahan sebelah yang selalu gangguin kamu akhirnya kamu jatuh kan"

Prilly tersenyum, ini lah adik kaka. Adik kaka memang tidak selalu akur, selalu ada saja yang menjadi bahan pertengkaran, tapi dibalik itu mereka selalu melindungi satu sama lain.

Ada mitos yang bilang, jika anak kembar, perempuan dan laki-laki, maka mereka harus tinggal dipisahkan. Dan itu sempat terjadi, diusia 7thn Adelia dibawa ke indonesia oleh orang tua Ali sementara Adelio bersama mereka, yang terjadi Adelio mengamuk mogok segalanya. Sampai dia nekat pergi sembunyi ke bandara, kemudian ditahan oleh pihak bandara karena tidak ada identitas apapun. Akhirnya Ali Prilly yang mengalah, mengembalikan Adelia bertetap disingapore.

"Terus lutut kamu Lia kenapa?"

"Tadi aku baru matiin mesin mobil baru parkir, dia nyelonong keluar mah. Mereka pasti tau Fara kesana, and they wait on the stairs entrance. Fara ketakutan, dia balik lagi buru-buru sampe kakinya kesandung and fall"

"Mereka ga gangguin aku ka, mere--"

"Shit up Fara" Adelio memberikan perban pada lutut Adelia "Kaka liat sendiri, tadi kalo ga ada kaka kamu gimana"

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang