Klek..."Prilly bangun, udah jam 8 kamu ga berangkat kekampus sayang?" Seorang wanita 40 tahunan itu masuk menyingkap selimut anak perempuan satu-satunya, kemudian duduk ditepi ranjang.
Anak perempuan itu mengerjapkan matanya dan bangun seketika.
"Mama?" Prilly terkejut saat melihat siapa yang membangunkannya. Prilly langsung memeluknya "Mama jam berapa nyampe? Kenapa ga hubungin illy dulu biar ily jemput, mama baik-baik aja kan? Mama ga ada yang lecet atau luka? Mama-" ucap Prilly terpotong karena Ully langsung angkat bicara."Sttt.. mama baik-baik aja sayang, sekarang kan mama ada disini" ucapnya melepaskan pelukannya dari Prilly dan menatap anak semata wayangnya.
Prilly memang selalu overprotective kepada mamanya, dia sangat menyayangi mamanya setelah papanya meninggal. Dia berjanji didepan papanya sebelum papanya meninggal kalau dia akan menjaga mamanya walaupun nyawa dia sendiri taruhannya.
Bahkan Prilly sampai rela belajar karate untuk menjaga mamanya, dia telah bertekad siapapun yang menyakiti atau membuat menangis mamanya dia akan selalu paling depan membelanya.
Semenjak papanya meninggal Ully lah yang meneruskan perusahaan, Ully sering bolak balik indonesia-luar negeri untuk perusahannya itu. Itu lah yang selalu membuat Prilly khawatir, semenjak dia tau jika dunia bisnis kejam dia selalu berusaha mengikuti kemana mamanya pergi.
Tapi karena keterbatasan waktu, Prilly telah menyewa bodyguard handal yang bisa dipercaya. Karena Prilly tahu kemana pun mamanya pergi bahaya ada disekitarnya.
"Sekarang kamu mandi ya, terus sarapan, mama udah buatin sarapan"
"Prilly pengen disini dulu sama mama, lagian ily juga masuk jam 10 ko ma" ucap Prilly sambil memeluk mamanya dari samping, enggan melepaskan.
"Ih anak mamah manja banget sih" Ully terkekeh.
"Sekali aja, lagian ke mama ini. Prilly kangen banget sama mama abisnya udah seminggu mama pergi"
"Maafin mama ya sayang mama ga bisa ngejagain kamu setiap saat" ucap mamanya lirih.
"Maafin illy mah illy ga bermaksud seperti itu" ucap Prilly semakin mengeratkan pelukannya. Mamanya mengangguk.
"Yaudah sekarang kamu mandi ya , mamah juga belum mandi hehe" ucap mamanya sambil tersenyum.
"Ih mama juga jorokk" ucap Prilly sambil tertawa.
***
Li bangun, sebentar lagi syuting"ucap sang asisten Riri."Dia belum juga bangun ka?" ucap seseorang bersender dipintu.
"Belum ia, mana sebentar lagi dia harus syuting kalo telat malu nanti"
"Biar gue aja yang ngebangunin nih kebo tenang" ucap Kaia tersenyum jahil. Riri mengeriyatkan keningnya saat Kaia malah turun kebawah, kemudian dia menggelengkan kepalanya saat melihat dia datang lagi membawa speaker aktif berukuran sedang.
Kaia mendekat kearah Ali, disimpan speaker tersebut tepan didepan telinga Ali, dia mengambil Iphone Ali mencari lagu yang paling berisik.
"1... 2.. 3..." Tepat dihitungan ketiga
Saking kencangnya, Kaia tak sadar mendorong Ali.
PLAKKK
Ali terjatuh dari tempat tidur dengan tengkurap .
"Awwwwww" ringis Ali "Gila, pasti nih nenek sihir" sambungnya.
"HAHAHAHAHHA"
Ali bangun menatap tajam Kaia.
"KAIAAAA" Ali berteriak geram."Makanya kalo dibangunin tuh jangan susah lo, noh liat udah jam setengah 7 lo lupa sekarang syuting jam 7" Kaia menyahut setelah berhenti tertawa.
"Ngantuk gue baru pulang jam 4" ucap Ali melangkah lagi ke tempat tidur. Sebelum sampai ke tempat tidur Kaia dengan sekuat tenaganya mendorong Ali ke kamar mandi.
"Nanti aja deh lo tidurnya lagi dijalan, gue tau lo cape tapi profesional dong" ucap Kaia.
Ali mendengus kesal "Tumben lo ngomongnya bener kirain cuma bisanya nonjok cowo sama belanja"
Kaia menatap tajam Ali, sebelum Kaia mendekat, Ali langsung menutup kamar mandinya sambil tertawa.
"Awas aja lo liat aja nanti gue beri lo" ucap Kaia bersungut.
"Kaia udah dong, mending sekarang kita turun aja nyiapin sarapan ya" Resi- mamanya Ali menyahut.
Resi hanya tersenyum mendengar pertengkaran adik kaka itu, dia sudah berada disana semenjak Ali terjatuh dari tempat tidur.
"Ali nyebelin mah" rengek Kaia mengadu.
"Udah ah ayo, Riri kalo nanti Ali udah keluar dari kamar mandi suruh dia sarapan ya"
"Iya tante" jawab Riri
***
"Li.."panggil mamanya setelah menunggu 15 menit yang lalu Ali keluar dari kamarnya. Sekarang mereka sedang sarapan bersama. Hanya itu yang bisa lakukan jika ingin berkumpul bersama karena jadwal papa Ali yang padat dengan perusahaan dan Ali yang jarang pulang.
Ali menoleh ke arah mamanya "Iya mah"
"Nanti malam kamu free ga?"
Ali menoleh ke arah Riri sambil tersenyum
"Free tan, syutingnya sampe sore jam 5 setelah itu dia bebas tapi besok dia padat" ucap Riri sambil melihat buku yang dipegangnya.
"Kalo gitu nanti malam ikut papa ya, papa mau ketemu temen papa" ucap papanya.
"Yah pah Ali baru aja mau istirahat"
"Sebentar saja nak" Resi menyahut.
"Iya deh iya" ucap ali sambil tersenyum.
Kebahagiaan kedua orang tua dan kakanya adalah prioritas ali saat ini, dia senang dan bahagia jika mereka bahagia.
"Yaudah Ali berangkat dulu ya ma pa" Ali mencium tangan mama papanya "Woy mau bareng ga lo?" Tanya Ali pada kakaknya.
"Ga deh, gue dijemput Alfian" kata kaia sambil tersenyum.
"Yaudah, kalo gitu gue berangkat kalo ada apa-apa lo hubungin gue aja ya"
"Iye adik gue yang baik"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
AzioneDuniaku tak sebebas seperti orang lain, masuk kedalam kehidupanmu membuatku mengerti arti sebuah pengorbanan dan cinta - Aliando syarief pratama Duniaku tak setenang duniamu, mencintaiku sama saja membuat kehidupanmu semakin rumit - Prilly Latucons...