Chapter 21

17.4K 932 6
                                    

"PRILLY" ucap Ali kaget, berkali-kali dia mengucek matanya meyakinkannya bahwa ini bukan mimpi.

Sedangkan Prilly hanya tersenyum dan menatap Ali heran.

"Lo sadar? Lo beneran sadar?" tanya Ali, Prilly masih heran dengan Ali kemudian dia menatap keatas dan sekeliling ruangannya.

"Dimana?" Ucap Prilly sangat pelan namun masih terdengar oleh Ali.

"Di rumah sakit, maaf gara-gara gue lo jadi kaya gini" ucap ali menggenggam tangan Prilly, Ricky terbangun ketika mendengar suara Ali, sama terkejutnya melihat Prilly sudah sadar.

"Li Prilly udah sadar? Gue panggilin dokter ya" ucap Ricky, Ali mengangguk kemudian Prilly membuka selang oksigennya.

"Gue yang minta maaf gara-gara gue lo dalam bahaya" ucap Prilly masih sangat pelan dan tersenyum.

Duar...

Senyum Ali mengembang 'Senyuman itu yang selalu bikin gue tenang' batin Ali.

Sejenak kemudian Ricky pun datang, membawa dokter dan perawat. Ali berdiri agam jauh agar dokter bisa memeriksa Prilly.

"Sus tolong laporan pasien" ucap dokter, tapi suster tersebut bukannya memberikan laporan keadaan Prilly dia malah memandang ke arah Ali. Ricky menautkan alisnya heran, kemudian dia mengerti bahwa suster tersebut melihat Ali yang notabennya adalah artis terkenal.

Ricky menyenggol lengan Ali, Ali menoleh ke arah Ricky sedangkan Ricky memainkan matanya menunjukan ke arah suster tersebut. Ali menoleh kearah suster tersebut dan menghela nafas panjang. Ali lupa penyamarannya.

"Sus tolong tangani pasien ini malah bengong" ucap Ali, suster tersebut tersadar dan tersenyum.

"Aliando aaaa minta tanda tangan sama foto" ucap suster tersebut histeris, Ricky tertawa, sedangkan Prilly tertawa dalam pelan. Dokter menatapnya kesal.

"Fans lo noh" ucap Ricky.

"Iya sekarang tolong tangani pasien ini dulu" ucap Ali kesal.

"Tapi janji ya nanti" ucap suster tersebut, Ali mengangguk.

Setelah hampir 10 menit dokter tersebut memeriksa keadaan Prilly, Ali dan Ricky mendekat kearah dokter tersebut.

"Gumana dok?" Tanya Ali langsung.

"Syukurlah sekarang dia sudah membaik, tinggal menunggu luka nya mengering " ucap dokter.

"Terima kasih dok" ucap Ali.

"Sama-sama yasudah kalo begitu saya mau memeriksa yang lain" Ali dan Ricky mengangguk.

Dokter itu pun keluar.
Ngapain tuh suster senyum-senyum? Ga keluar lagi.Batin Ali.

"Loh sus Kenapa masih disini? dokternya udah keluar"

"Saya mau minta foto sama tanda tangan boleh?" Ucap suster tersebut mengedipkan matanya.

Ali menggelidik ngeri melihat suster tersebut mengedipkan matanya centil.

"Centil banget sih sus" ucap Ali.

"Ayooo" ucap suster tersebut menarik tangan Ali dan mengajaknya berfoto.

Ali dengan terpaksa berfoto sedangkan Ricky dan Prilly hanya tertawa melihat Ali yang merasa risih dengan suster tersebut.

"Makasih bang aduh mimpi apa ketemu abang aku alicious lo bang" ucap suster tersebut.

"Oke oke tapi inget jangan kasih tau siapapun kalo anda bertemu saya disini" ucap Ali sedikit mengancam, suster tersebut heran tapi dia mengerti mungkin idolanya ini butuh privasi.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang