Chapter 12

19.2K 1K 0
                                    

APOV

Tin..tin..

Aku sudah berada di depan rumah megah, kali ini aku sengaja libur syuting karena papa menyarankan aku untuk liburan dan memang bener aku sedang jenuh dengan pekerjaan ku.

"Mau ngapain sih lo ngajak gue keluar, ini masih pagi bego " ucap Prilly, aku tau ini masih jam 7 dan aku juga tau Prilly free kuliah. Aku sengaja mengajak prilly karena seminggu setelah acara pernikahan teman mama Prilly eh mamah ku juga sih kami sering komunikasi maupun itu BBM, Line , sms atau telpon walaupun Prilly menjengkelkan. Dia sering mengomeliku tapi aku senang menjahilinya karena itu membuat aku merasa punya teman yang annoying but happines.

"Ikutin aja" ucap ku "Masuk cepet" lanjutku.

Dia masuk kedalam mobilku, tapi tunggu kenapa pakaian nya seperti bangun tidur memakai kemeja longgar dan celana pendek hitam atau jangan-jangan...

"Lo baru bangun tidur? Belum mandi lo?" Ucapku dan melihatnya melongo.

"Enak aja lo ngomong belum mandi, udah kali cuma kita kan mau ke pantai ribet pake rok atau celana panjang nanti aja lah kalo pulang pake pakaian rapinya lagian nih kenapa pagi banget" ucapnya, aku tersenyum. Wanita ini memang berbeda dengan yang lain dia tidak pernah jaim dia selalu apa adanya dan itu membuat dia menarik.

Flasback

"Ngapain lo telpon gue, belum puas lo ngejailin gue" ucap Prilly , memang dari tadi aku selalu menjahilinya dan membuatnya kesal dengan sms atau bbm ku yang ku kirimkan berisi gambar seperti kuntilanak atau pocong karena aku tau dia paling takut dengan hal seperti itu.

"Hahahaha takut lo?"

"Mending lo tutup telponnya deh dari pada mau ngejek gue" katanya mengancam.

Aku berhenti tertawa, "eh jangan dong gue mau lo nemenin gue besok jalan-jalan"

"Jalan-jalan? Kemana? Kenapa ga sama Febi lo itu aja" ucapnya, dia memang tau kalo lawan main aku difilm yang sedang aku jalani itu dengan Febi , dan Febi yang selalu berbicara di depan wartawan atau infotainment kalo dia mencintaiku tapi aku tidak pernah memperdulikan itu.

"Kenapa sama Febi ? cemburu lo?" Ucapku tertawa.

"Nggak ya, cepet lo mau apa" katanya, dia memang ketus dan jutek ga pernah berubah.

"Besok kita jalan- jalan, tapi enaknya kemana ya" kataku.

"Terserah lo lah" ucapnya.

"Nonton aja gimana?"

"Nggak"

"Nah, kalo belanja?"

"Nggak"

"Kita ke puncak"

"Nggak"

"Perasaan lo dari tadi ngomong nggak mulu ,lo kasih ide ke " aku angkat bicara setelah dengan menjengkelkannya mendengar dia bicara hanya 'nggak'.

"Mmmm kita kepantai aja yu , seru kayanya" ucap dia antusias.

Aku berdecak sekalinya dia ada ide yang ga memungkinkan.

"Nggak" sekarang giliranku.

"Pokonya ke pantai" ucapnya.

"Nggak ya, nanti disana pasti banyak orang yang ngenalin gue" ucap ku.

"Yaudah kalo ga mau gue juga ga mau nemenin lo titik" ucapnya, aneh banget kenapa jadi dia yang ngatur huuuh dasar cewek.

"Okeoke, gue jemput lo jam 7 besok titik" ucapku dan menutup telponnya kalo dilanjutkan pasti dia akan banyak protes, aku tersenyum menang.

EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang